Saham-Saham AS Melemah Setelah The Fed Pertahankan Suku Bunga, Alphabet Mengecewakan

Kamis 01-02-2024,08:24 WIB
Editor : Dio Nidas

S&P 500 (.SPX) kehilangan 46,13 poin atau 0,94%, menjadi 4,878.84, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 222,88 poin atau 1,44%, menjadi 15.287,02.

BACA JUGA:PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) Berambisi Meraup Pendapatan Rp1 Triliun Tahun 2024

Pernyataan kebijakan terbaru dari bank sentral AS tidak memberikan petunjuk bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi. "Inflasi telah menurun selama setahun terakhir, namun tetap tinggi," kata The Fed dalam pernyataannya.

Pernyataan ini mengecewakan investor yang memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada awal Maret. Suku bunga acuan The Fed telah dipertahankan di kisaran 5,25%-5,50% sejak bulan Juli tahun lalu.

Saham-saham AS melemah menyusul rilis pernyataan tersebut, sementara dolar AS (.DXY) menguat terhadap sekeranjang mata uang. Imbal hasil Treasury AS juga turun.

Michael Brown, analis pasar di Pepperstone, menyatakan, "Jelas bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk melakukan pelonggaran secepat harga pasar, karena data inflasi lebih lanjut yang menjanjikan masih diperlukan untuk membuka peluang penurunan suku bunga pertama."

BACA JUGA:Jokowi Terjun ke Pasar Mungkid: Peninjauan Harga Bawang hingga Kesan Pedagang tentang Presiden yang Merakyat

The Fed juga mengabaikan kekhawatiran mengenai sisi ketenagakerjaan dalam targetnya, serta membuka kemungkinan untuk menurunkan suku bunga kebijakan jika inflasi terus menurun dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, pejabat Fed tidak mengeluarkan proyeksi ekonomi baru pada pertemuan mereka minggu ini.

Pada pertemuan tanggal 12-13 Desember, para pengambil kebijakan memperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 75 basis poin sepanjang tahun ini, namun mereka enggan berkomitmen untuk menentukan tanggal mulainya hingga ada lebih banyak data yang menunjukkan bahwa inflasi terus bergerak menurun.

Kategori :