BACA JUGA:Moeldoko Marah dan Ancam Pimpinan Ponpes Al Zaytun Terkait Dugaan Penistaan Agama
Sri Mulyani menjelaskan bahwa kemajuan ini berasal dari program pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah melalui instruksi presiden (Inpres) yang dikenal dengan sebutan SD Inpres.
Pada tahun 2005, pemerintah meluncurkan program hibah langsung ke sekolah yang dikenal dengan dana BOS.
"Program ini bertujuan untuk membantu sekolah-sekolah di Indonesia dalam menyediakan sumber daya pendidikan yang lebih baik dan optimal.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas, serta membeli peralatan multimedia guna mendukung kegiatan pembelajaran," jelasnya.
Selanjutnya, sejak tahun 2014, pelajar dari keluarga miskin dan rentan juga diberikan beasiswa melalui Kartu Indonesia Pintar.
Kartu ini memberikan bantuan tunai langsung untuk memastikan para pelajar, terutama yang berasal dari keluarga miskin dan rentan, dapat mengakses pendidikan formal.
"Pada tahun 2019, pemerintah juga meluncurkan program Merdeka Belajar Dengannya, yang memungkinkan para pelajar untuk memilih berbagai modul pembelajaran, termasuk yang terkait dengan dunia bisnis," tambahnya.
Namun demikian, Sri Mulyani menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan yang sangat besar.
Dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan menghadapi bonus demografi di mana hampir 60 persen dari penduduknya berada pada usia produktif.