Kejar Tren, Dapat Celaka! Super Sushi Samurai: Game Blockchain 'Minting' Miliaran Hanya dalam Sekejap

Jumat 22-03-2024,23:19 WIB
Editor : hellen

Kejar Tren, Dapat Celaka! Super Sushi Samurai: Game Blockchain 'Minting' Miliaran Hanya dalam Sekejap

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dunia game blockchain kembali mengalami goncangan hebat dengan munculnya kabar eksploitasi token di platform Blast, sebuah solusi layer-2, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum perilisan produk game mereka.

Super Sushi Samurai, sebuah game yang beroperasi di jaringan Blast, mengalami kerugian mencapai $4,6 juta akibat dari celah dalam kode kontrak pintar mereka.

Mari kita telaah berita ini lebih mendalam.

Tim di balik Super Sushi Samurai mengumumkan bahwa eksploitasi ini terkait dengan fungsi minting dalam permainan mereka.

Seorang peretas, yang tampaknya berperan sebagai white hat (hacker etis), menemukan celah dalam kontrak pintar yang memungkinkannya untuk memicu fungsi minting tanpa batas.

BACA JUGA:Cuan di Genggaman! Eksplorasi Serunya Mining Bitcoin Lewat HP: Sukses Tanpa Ribet - Baca Selengkapnya!

Dengan demikian, sang peretas berhasil menggandakan saldo token mereka dengan bertransaksi dengan diri sendiri, kemudian menjualnya secara besar-besaran ke dalam kolam likuiditas SSS.

Kejadian ini menyebabkan harga token SSS mengalami penurunan lebih dari 99%, menurut data yang dilaporkan oleh CoinGecko.

Namun, tim di belakang Super Sushi Samurai mengumumkan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan sang peretas.

Pesan dari peretas tersebut, yang terlihat di Blastscan, mengindikasikan bahwa tindakan yang diambil adalah bagian dari misi penyelamatan, dan rencana untuk mengganti rugi pengguna sedang disiapkan.

Dampak dari insiden ini tidak hanya dirasakan oleh Super Sushi Samurai dan pengguna langsungnya, tetapi juga menimbulkan dampak lebih luas di ekosistem blockchain.

BACA JUGA:Inilah Cara Maksimalkan Keuntungan dari Fluktuasi Bitcoin ke Rupiah, Strategi Jual yang Efektif - Simak!

Eksploitasi kontrak pintar bukanlah hal baru di dunia kripto, terutama pada jaringan yang baru diluncurkan seperti Blast.

Jaringan skala-2 berbasis Ethereum ini baru saja meluncurkan layanannya bulan ini dan mengalami penarikan lebih dari $1,7 miliar hanya beberapa saat setelahnya.

Meskipun demikian, Blast tetap menjadi salah satu solusi layer-2 terbesar, dengan total nilai terkunci mencapai lebih dari $1 miliar.

Insiden ini menegaskan pentingnya keamanan kontrak pintar dan perlunya audit yang ketat sebelum meluncurkan produk atau layanan berbasis blockchain.

Hal ini juga menyoroti pentingnya respons yang cepat dan transparan dari tim pengembang saat menghadapi insiden keamanan untuk meminimalkan dampaknya terhadap pengguna dan memulihkan kepercayaan dalam ekosistem.

Kategori :