Kejar Tren, Dapat Celaka! Super Sushi Samurai: Game Blockchain 'Minting' Miliaran Hanya dalam Sekejap
Super Sushi Samurai: Game Blockchain 'Minting' Miliaran Hanya dalam Sekejap-Foto: google/net-
Kejar Tren, Dapat Celaka! Super Sushi Samurai: Game Blockchain 'Minting' Miliaran Hanya dalam Sekejap
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dunia game blockchain kembali mengalami goncangan hebat dengan munculnya kabar eksploitasi token di platform Blast, sebuah solusi layer-2, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum perilisan produk game mereka.
Super Sushi Samurai, sebuah game yang beroperasi di jaringan Blast, mengalami kerugian mencapai $4,6 juta akibat dari celah dalam kode kontrak pintar mereka.
Mari kita telaah berita ini lebih mendalam.
Tim di balik Super Sushi Samurai mengumumkan bahwa eksploitasi ini terkait dengan fungsi minting dalam permainan mereka.
Seorang peretas, yang tampaknya berperan sebagai white hat (hacker etis), menemukan celah dalam kontrak pintar yang memungkinkannya untuk memicu fungsi minting tanpa batas.
Dengan demikian, sang peretas berhasil menggandakan saldo token mereka dengan bertransaksi dengan diri sendiri, kemudian menjualnya secara besar-besaran ke dalam kolam likuiditas SSS.
Kejadian ini menyebabkan harga token SSS mengalami penurunan lebih dari 99%, menurut data yang dilaporkan oleh CoinGecko.
Namun, tim di belakang Super Sushi Samurai mengumumkan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan sang peretas.
Pesan dari peretas tersebut, yang terlihat di Blastscan, mengindikasikan bahwa tindakan yang diambil adalah bagian dari misi penyelamatan, dan rencana untuk mengganti rugi pengguna sedang disiapkan.
Dampak dari insiden ini tidak hanya dirasakan oleh Super Sushi Samurai dan pengguna langsungnya, tetapi juga menimbulkan dampak lebih luas di ekosistem blockchain.
Eksploitasi kontrak pintar bukanlah hal baru di dunia kripto, terutama pada jaringan yang baru diluncurkan seperti Blast.
Jaringan skala-2 berbasis Ethereum ini baru saja meluncurkan layanannya bulan ini dan mengalami penarikan lebih dari $1,7 miliar hanya beberapa saat setelahnya.
Meskipun demikian, Blast tetap menjadi salah satu solusi layer-2 terbesar, dengan total nilai terkunci mencapai lebih dari $1 miliar.
Insiden ini menegaskan pentingnya keamanan kontrak pintar dan perlunya audit yang ketat sebelum meluncurkan produk atau layanan berbasis blockchain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: