Meski demikian, Arya Sinulingga berpendirian bahwa bus yang ada dalam video bukan bus ukuran standar yang biasa dipakai untuk pemain sepak bola.
Ia mencatat bahwa bus-bus dalam video lebih rendah dibandingkan bus yang biasa dipakai dalam pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Merujuk pada video kedua yang ditampilkan, Angga Putra Fidrian dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP 2017-2022) mencoba menjelaskan bahwa bus-bus pariwisata berukuran besar yang terlihat di video memiliki ukuran standar yang biasa digunakan oleh pemain bola Liga 1 di Indonesia.
BACA JUGA:Mungkinkah Indonesia Juara? Kemenangan Adrian/Felisha Menyulut Harapan di Asia Junior Badminton 2023
Namun, Fidrian juga mengakui bahwa desain awal stadion memang tidak memungkinkan bus-bus besar tersebut memasuki area hingga pintu pemain, karena jalur tersebut awalnya ditujukan untuk tamu VIP dan VVIP, seperti Presiden dan Gubernur.
Perdebatan antara Geisz Chalifah dan Arya Sinulingga terus berlanjut, dengan keduanya berusaha mempertahankan argumen mereka.
Meski begitu, kontroversi ini masih jauh dari resolusi dan perlu ditangani dengan hati-hati untuk memastikan bahwa standar yang ditetapkan oleh FIFA dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat dipenuhi. *