Analisis Pertandingan
Dalam pertandingan melawan Filipina, Indonesia menang telak 6-0 dengan tiga gol dari open play.
Dua gol dari Arlyansyah Abdulmanan merupakan hasil kerjasama apik dengan Dony Tri Pamungkas, sementara satu gol lainnya berasal dari kerja sama antara Riski Afrisal dan rekan-rekannya.
Ketika menghadapi Kamboja, Indonesia menang 2-0 dengan kedua gol berasal dari tendangan sudut, menunjukkan ketajaman dalam situasi bola mati.
Laga melawan Timor Leste yang berakhir dengan skor 6-2 menunjukkan peningkatan dalam permainan open play, dengan empat gol dicetak dari situasi ini.
BACA JUGA:Calon Pengganti Welber Jardim di Semifinal Piala AFF U-19: Siapa yang Layak Mengisi Kekosongannya?
BACA JUGA:Tegangan di Olimpiade 2024: Timnas Israel Dicemooh Saat Tampil Melawan Mali di Paris
Jens Raven, Figo Denis, Arkhan Kaka, dan Kafiatur Rizky semuanya berhasil mencatatkan namanya di papan skor melalui serangan yang terorganisir dengan baik.
Di babak semifinal, Indonesia mengalahkan Malaysia 1-0 melalui gol Muhammad Alfharezzi Buffon yang memanfaatkan bola kedua setelah tendangan sudut dari Welber Jardim.
Kemenangan tipis ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu lebih efektif dalam memanfaatkan peluang dari open play untuk mencetak gol.
Permasalahan dalam Penguasaan Bola
BACA JUGA:Ada Apa Nih? FIFA dan PSSI: Pertemuan di Paris yang Membangkitkan Semangat Sepakbola Indonesia
BACA JUGA:Wow! Pelatih Jepang Peringatkan Australia hingga Bahrain: Shin Tae-yong Berbahaya!
Saat menghadapi Thailand di final, Indonesia terlihat kesulitan dalam menguasai bola.
Menurut situs Lapangbola, Indonesia hanya mampu menguasai bola sebesar 35 persen, dengan 364 operan yang 302 di antaranya berhasil mencapai sasaran.
Sementara itu, Thailand mencatatkan 630 operan dengan 561 di antaranya sukses.