Meskipun teknologi AI membantu dalam pengoptimalan gambar, namun keterbatasan sensor pada smartphone dapat menyebabkan hasil yang sedikit kurang maksimal dibandingkan dengan kamera profesional.
Kedua, meskipun deteksi tepi sudah cukup baik, terkadang masih ada sedikit ketidaksempurnaan pada area transisi antara subjek dan latar belakang.
BACA JUGA:Mengapa Layar AMOLED 120Hz Cocok untuk Hiburan di Redmi Note 13 Pro+ 5G?
BACA JUGA:Keunggulan Layar AMOLED 120Hz pada Redmi Note 13 Pro+ 5G: Menikmati Visual yang Memukau
Hal ini bisa terjadi terutama pada bagian-bagian tepi yang sangat halus, seperti rambut atau dedaunan.
Efek ini dapat menyebabkan subjek terlihat sedikit terpotong atau memiliki garis tepi yang kurang rapi.
Membandingkan dengan Kamera Mirrorless
Untuk memahami sejauh mana performa mode potret pada Redmi Note 13 Pro+ 5G, kita bisa membandingkannya dengan kamera mirrorless, seperti Sony Alpha 7 III, yang dikenal sebagai salah satu kamera terbaik di kelasnya dalam menghasilkan foto potret.
Kamera mirrorless memiliki keunggulan berupa sensor gambar yang lebih besar dan kemampuan untuk menggunakan lensa dengan aperture yang dapat diatur secara manual.
BACA JUGA:Arsitektur MediaTek Dimensity 900 5G: Rahasia Performa Tangguh untuk Gaming dan Multitasking
BACA JUGA:Maximalkan Daya Tahan Baterai Samsung Galaxy Fit 3: Tips Praktis untuk Penggunaan Optimal
Hal ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol efek bokeh dengan lebih presisi, menghasilkan gambar dengan transisi yang sangat halus antara subjek dan latar belakang.
Namun, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Kamera mirrorless cenderung lebih berat dan membutuhkan lebih banyak pengaturan teknis.
Sebaliknya, Redmi Note 13 Pro+ 5G menawarkan kemudahan dan portabilitas yang sulit ditandingi.
Smartphone ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna yang ingin menghasilkan foto berkualitas tanpa harus membawa peralatan kamera yang besar dan berat.
Mengapa Redmi Note 13 Pro+ 5G Patut Dipertimbangkan?