Harimau, sebagai hewan predator yang gagah dan penuh kekuatan, juga menarik minat banyak pengunjung.
Pengunjung sering kali terkesima melihat kekuatan dan keindahan harimau yang berkeliaran di kandangnya.
Selain itu, beruang madu, hewan khas Asia Tenggara, juga menjadi daya tarik lain yang mengundang perhatian pengunjung dengan tingkah lakunya yang lucu dan unik.
Tidak hanya mamalia, Kebun Binatang Sriwijaya juga memiliki koleksi burung-burung tropis yang penuh warna.
Burung-burung ini tidak hanya cantik untuk dilihat, tetapi juga memberikan pengalaman mendidik bagi pengunjung.
BACA JUGA:Makam Ki Gede Ing Suro: Jejak Sejarah Palembang yang Sarat Makna
BACA JUGA:Ini Dia!! Rumah Limas: Warisan Budaya Sumatera Selatan yang Memesona
Beberapa spesies burung yang ada di sini termasuk burung merak, burung nuri, dan beberapa jenis burung lokal yang memiliki warna cerah dan suara yang merdu. Anak-anak sering kali sangat antusias saat melihat burung-burung ini karena keindahan bulu mereka yang berwarna-warni.
Selain itu, reptil juga memiliki tempat istimewa di Kebun Binatang Sriwijaya.
Pengunjung dapat melihat hewan-hewan seperti ular, buaya, hingga kadal yang dipelihara dengan sangat baik di sini.
Meskipun hewan-hewan ini tidak sepopuler mamalia atau burung, namun keberadaan mereka memberikan wawasan tambahan tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, serta memperkaya pengetahuan pengunjung tentang satwa-satwa yang jarang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Kebun Binatang Sebagai Pusat Konservasi
BACA JUGA:Wow Inilah Pesona Jembatan Ampera: Ikon Abadi Kota Palembang
BACA JUGA:Wow Inilah Pesona Jembatan Ampera: Ikon Abadi Kota Palembang
Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Kebun Binatang Sriwijaya juga memiliki misi penting dalam upaya konservasi satwa. Beberapa spesies yang ada di kebun binatang ini merupakan hewan langka yang terancam punah.
Kehadiran mereka di kebun binatang memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat secara langsung hewan-hewan yang mungkin tidak akan mereka temui lagi di alam liar jika upaya konservasi tidak dilakukan.