Yovie, yang dikenal luas sebagai komposer dan penulis lagu, datang pada pukul 16.36 WIB dan menjadi tokoh ke-56 yang dipanggil pada hari itu.
Kehadiran Yovie dalam seleksi kabinet ini menarik perhatian, mengingat kiprahnya yang sudah lebih dari 40 tahun di industri musik.
Setelah pertemuan dengan Prabowo, Yovie menyampaikan bahwa dirinya diminta untuk membantu di bidang ekonomi kreatif, khususnya dalam strategi pengembangan industri kreatif di masa depan.
"Saya mungkin lebih pada staf yang melekat kepada presiden untuk memberikan masukan," ujar Yovie.
BACA JUGA:Jiyeon T-ara dan Hwang Jae-gyun Resmi Bercerai Setelah Nyaris Dua Tahun Menikah!
BACA JUGA:Sheila: Dari Duta Happy Meal ke Ratu Kolaborasi, Musik Jalan, Bisnis Lancar!
Ia menambahkan bahwa peran yang akan diembannya adalah memberikan masukan strategis kepada Prabowo terkait pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Kabinet Pemerintahan yang Lebih Inklusif
Pemanggilan para artis ini menunjukkan adanya pendekatan inklusif dalam pemerintahan Prabowo yang ingin melibatkan lebih banyak sektor dalam pembangunan Indonesia, termasuk seni dan ekonomi kreatif.
Dengan banyaknya tokoh dari dunia hiburan yang dipanggil, ada indikasi bahwa Prabowo ingin memberikan perhatian khusus pada sektor kreatif sebagai salah satu pilar ekonomi nasional di masa mendatang.
Sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap perekonomian negara, terutama dengan berkembangnya industri digital, seni, dan budaya di era modern ini.
BACA JUGA:Jiyeon T-ara dan Hwang Jae-gyun Resmi Bercerai Setelah Nyaris Dua Tahun Menikah!
Melibatkan tokoh-tokoh seperti Giring, Raffi, dan Yovie dalam pemerintahan dapat memperkuat sinergi antara dunia seni dan kebijakan publik, yang pada akhirnya diharapkan mampu membawa dampak positif bagi perekonomian dan masyarakat luas.
Seleksi Ketat dan Transparansi
Proses seleksi yang dilakukan oleh Prabowo di kediamannya ini juga menekankan pada seleksi yang ketat dan transparan.