BACA JUGA:Piala AFF 2024: Tiket Laga Vietnam vs Indonesia Dijual Murah, Berikut Detailnya!
Pelatih Leipzig, Marco Rose, mengakui bahwa format baru ini membutuhkan strategi yang berbeda.
"Ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi juga tentang mengatur prioritas dan memanfaatkan peluang di setiap laga.
Kami gagal melakukannya musim ini," katanya.
Sorotan: Peluang dan Tekanan pada Tim Besar
Bagi tim-tim besar seperti Real Madrid, Manchester City, atau Bayern Munich, format baru ini tidak banyak mengubah target mereka, yaitu memenangkan trofi.
Namun, persaingan yang lebih ketat membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk memastikan posisi di delapan besar.
Pep Guardiola, pelatih Manchester City, menyatakan bahwa format baru ini menuntut tingkat konsentrasi yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Wow! Hujan Tak Menghalangi Timnas Jepang Jalani Latihan Intens Jelang Laga Melawan Indonesia!
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Malaysia Bersyukur Terhindar dari Kekalahan Melawan Kamboja!
"Satu pertandingan buruk bisa membuat peringkat Anda turun drastis. Kami harus siap untuk setiap tantangan," ujar Guardiola.
Di sisi lain, format ini memberikan tekanan tambahan pada tim besar untuk menghindari posisi di luar delapan besar.
Play-off menjadi zona berisiko bagi mereka, di mana satu kesalahan saja dapat berujung pada eliminasi dini.
Respons Penggemar dan Media
Format baru ini mendapatkan beragam tanggapan dari penggemar sepak bola dan media.
Beberapa menyambut positif, menganggapnya sebagai inovasi yang membuat kompetisi lebih menarik.