Kadang mereka memainkan umpan panjang, kadang-kadang mengandalkan serangan balik, dan sering juga terlihat solid dalam bertahan.
Bahkan, Liverpool yang dikenal dengan gaya permainan high press mereka, mampu berubah menjadi lebih fleksibel dan mengadaptasi gaya bermainnya sesuai kebutuhan.
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Seberapa Bahaya Nguyen Xuan Son, Striker Baru Timnas Vietnam?
Menurut Neville, ini adalah kualitas luar biasa yang dimiliki oleh Liverpool musim ini.
Mereka tidak terjebak dalam pola permainan yang kaku dan dapat beradaptasi dengan tuntutan setiap pertandingan.
"Apapun yang dibutuhkan di sebuah laga, mereka punya kemampuan untuk melakukannya," tambahnya.
Perbandingan dengan Era Sir Alex Ferguson
Gary Neville lebih lanjut membandingkan gaya bermain Liverpool dengan Manchester United era Sir Alex Ferguson.
Tim MU yang dilatih Ferguson dikenal memiliki fleksibilitas luar biasa dalam menyesuaikan gaya bermain mereka di berbagai pertandingan.
BACA JUGA:Kevin Diks Resmi Menjadi WNI, Berjanji kepada Presiden Prabowo untuk Berjuang Demi Indonesia!
BACA JUGA:Slovan Bratislava dan Young Boys: Berjuang Lepas dari Ambang Eliminasi Liga Champions!
Hal ini memungkinkan MU untuk sukses di berbagai kompetisi dan menghadapi tim-tim dengan gaya bermain yang berbeda.
Liverpool musim ini, menurut Neville, menunjukkan kualitas yang serupa, di mana mereka dapat beradaptasi dengan berbagai situasi di lapangan.
Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada satu gaya permainan, tetapi lebih pada kemampuan untuk mengubah strategi dalam waktu singkat, sesuai dengan kondisi pertandingan yang dihadapi.
Ini adalah salah satu alasan mengapa Liverpool mampu tampil solid dan meraih kemenangan meski tidak selalu menguasai bola.