Di sisi lain, Tottenham hanya mampu melepaskan sembilan tembakan, dengan lima yang mengarah tepat ke gawang.
Di lini depan, dua bintang utama Liverpool, Luis Diaz dan Mohamed Salah, masing-masing mencetak dua gol.
Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai turut berkontribusi dengan masing-masing satu gol.
Sementara itu, Tottenham membalas lewat gol-gol yang dicetak oleh James Maddison, Dejan Kulusevski, dan Dominic Solanke, namun itu tidak cukup untuk menggagalkan dominasi Liverpool yang terus memimpin sepanjang pertandingan.
BACA JUGA:Peluang Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Perjuangan dan Strategi Menuju Putaran Final!
Gary Neville: Liverpool dan Manchester United yang Berbeda, Tapi Serupa
Gary Neville melihat bahwa Liverpool musim ini, di bawah kendali Jürgen Klopp, mengingatkannya pada Manchester United era Sir Alex Ferguson.
Menurut Neville, ada kematangan yang luar biasa dalam cara Liverpool bermain, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan berbagai kondisi pertandingan.
Ia menilai tim ini memiliki kemampuan untuk mengubah gaya bermainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan, mirip dengan apa yang dilakukan oleh tim Manchester United pada masa kejayaannya.
"Jika saya melihat bagian-bagian dari Liverpool ini, mungkin saya bisa melihat kemiripan dengan tim Manchester United yang dulu saya perkuat.
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Tiket Laga Vietnam vs Indonesia Dijual Murah, Berikut Detailnya!
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Shin Tae-yong Minta Suporter Redam Ekspektasi Tinggi!
Saya melihat peran yang mirip dengan David Beckham di sisi kanan, yang diwakili oleh Trent Alexander-Arnold yang memberikan umpan silang luar biasa," kata Neville kepada Sky Sports setelah pertandingan.
Neville kemudian menyoroti bahwa Liverpool tidak terjebak dalam satu filosofi permainan saja.
Mereka memiliki kemampuan untuk memainkan beberapa gaya berbeda dalam satu pertandingan.