Analisis Permainan Keras di Piala AFF 2024
Permainan keras yang ditunjukkan oleh Filipina, Indonesia, dan beberapa tim lainnya tidak terlepas dari dinamika kompetisi di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Slovan Bratislava dan Young Boys: Berjuang Lepas dari Ambang Eliminasi Liga Champions!
BACA JUGA:Wow! Liverpool Dominan di Puncak Klasemen Liga Champions 2024/2025!
Persaingan ketat antar tim sering kali memicu emosi di lapangan, terutama ketika bermain di fase grup yang menentukan kelolosan ke babak berikutnya.
Namun, permainan keras ini membawa konsekuensi negatif, termasuk kemungkinan kehilangan pemain kunci akibat hukuman kartu.
Dalam kasus Indonesia, absennya Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri bisa menjadi hambatan besar jika mereka berhasil lolos ke tahap lebih lanjut.
Kesiapan Babak Semifinal
Dengan statistik disiplin yang menjadi perhatian, babak semifinal diperkirakan akan tetap berlangsung ketat.
Filipina yang mengandalkan permainan fisik harus menghadapi Thailand yang memiliki gaya permainan lebih terstruktur.
BACA JUGA:Man City Sedang Limbung, tapi Bukan Akhir Era Guardiola!
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Seberapa Bahaya Nguyen Xuan Son, Striker Baru Timnas Vietnam?
Di sisi lain, Vietnam yang dikenal dengan permainan cepat akan menguji ketahanan Singapura, yang tampil mengejutkan di fase grup.
Fokus pada Perbaikan Kedisiplinan
Bagi Indonesia, meski perjalanan di Piala AFF 2024 telah berakhir di fase grup, evaluasi besar-besaran diperlukan untuk memperbaiki masalah kedisiplinan ini.
Pelatih dan staf tim perlu mencari solusi untuk meminimalkan pelanggaran dan mendorong permainan yang lebih bersih di masa mendatang.