SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi, Kota Solo menawarkan pengalaman wisata yang mengajak pengunjung kembali ke masa lampau.
Salah satu daya tarik unik yang tidak boleh dilewatkan adalah Kereta Uap Jaladara.
Kereta ini tidak hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga bagian dari sejarah yang hidup, memberikan nuansa klasik dan autentik dalam menjelajahi pesona Kota Solo.
Nuansa Klasik di Rel Tengah Kota
Kereta Uap Jaladara memulai perjalanannya dari Stasiun Purwosari, melintasi beberapa titik ikonik seperti Loji Gandrung, Gedung Joeang 45, hingga Stasiun Solo Kota sebelum kembali lagi ke Stasiun Purwosari.
BACA JUGA:Wisata Edukasi di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar: Kereta Uap dan Sejarah Gula
BACA JUGA:Nostalgia di Atas Rel: Museum Kereta Api Ambarawa, Wisata Klasik nan Berkesan
Sepanjang perjalanan, para penumpang disuguhi pemandangan khas Solo dengan perpaduan keindahan kota modern dan sentuhan masa lalu yang masih terjaga.
Jalur ini juga menjadi saksi sejarah panjang perkeretaapian di Indonesia, karena masih menggunakan rel yang dahulu dibangun pada masa kolonial Belanda.
Yang membuat kereta ini semakin istimewa adalah penggunaan kayu jati sebagai bahan bakar lokomotifnya.
Hal ini tidak hanya menambah kesan klasik, tetapi juga memberikan pengalaman berbeda dibandingkan kereta modern yang menggunakan bahan bakar fosil.
Suara deru mesin uap dan aroma kayu yang terbakar memberikan sensasi nostalgia yang sulit dilupakan.
BACA JUGA:Pesona Danau Toba: Destinasi Ikonik Sumatera Utara yang Memikat Hati
BACA JUGA:Hutan Mycelia Cikole: Keajaiban Wisata Malam di Bandung yang Memukau
Pengalaman Eksklusif untuk Rombongan