Tidak seperti moda transportasi lainnya, Kereta Uap Jaladara hanya melayani perjalanan untuk rombongan.
Dengan tiket seharga Rp130.000 per orang, penumpang akan mendapatkan pengalaman perjalanan yang eksklusif.
Harga tersebut sudah termasuk dua jenis snack yang disediakan selama perjalanan. Karena sifatnya yang khusus, kereta ini tidak beroperasi setiap hari, melainkan hanya pada waktu-waktu tertentu yang telah dijadwalkan.
Bagi yang berminat untuk merasakan sensasi unik ini, pengunjung disarankan memantau jadwal operasionalnya melalui media sosial Java Train.
BACA JUGA:Hutan Bambu Keputih: Oase Asri di Tengah Kota Surabaya
BACA JUGA:Sensasi Berenang Bersama Hiu Paus di Gorontalo: Liburan Akhir Tahun yang Tak Terlupakan
Java Train adalah komunitas pencinta kereta yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengelola operasional Kereta Uap Jaladara.
Melalui media sosial ini, pengunjung juga dapat memesan tiket dan mendapatkan informasi lengkap tentang rute serta waktu perjalanan.
Pesona Rel Tengah Kota Solo
Selain menjadi daya tarik wisata, keberadaan rel tengah kota di Jalan Slamet Riyadi juga menjadi bagian dari identitas Solo.
Jalur ini masih aktif dilalui oleh kereta lokal Batara Kresna yang melayani rute Solo-Wonogiri.
BACA JUGA:Wisata Bukit Baros Sukabumi: Pesona Camping dan Rekreasi di Bawah Rimbunnya Pohon Pinus
BACA JUGA:Eksotisme Danau Biru Bengkulu: Keajaiban Alam dari Bekas Pertambangan
Namun, ketika Kereta Uap Jaladara melintas, suasana di sepanjang jalan berubah menjadi ajang nostalgia yang menarik perhatian warga maupun wisatawan. Banyak yang sengaja berhenti untuk mengabadikan momen langka ini.
Selama perjalanan dengan Kereta Uap Jaladara, penumpang tidak hanya disuguhkan pemandangan kota, tetapi juga berbagai cerita menarik tentang sejarah perkeretaapian di Solo.
Pemandu wisata yang bertugas akan menjelaskan bagaimana jalur ini dulu digunakan, fungsi kereta uap pada masanya, serta upaya pelestarian yang dilakukan hingga saat ini.