Pengelolaan SPPG di Gagaksipat: Warga Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG!

Kamis 09-01-2025,21:00 WIB
Reporter : Junita Sabrina
Editor : Junita Sabrina

BACA JUGA:BUMN & PPMI Bersinergi untuk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Ini sangat membantu kami, terutama saat harga pasar sedang tidak stabil,” kata Sukardi.

Tantangan dan Solusi di Lapangan

Meski menuai banyak kesuksesan, pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan. 

Salah satu kendala utama adalah memastikan ketersediaan bahan baku secara konsisten, terutama saat musim panen yang fluktuatif. 

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah setempat bekerja sama dengan koperasi tani untuk menjamin pasokan yang stabil.

Selain itu, logistik juga menjadi tantangan, mengingat distribusi makanan harus dilakukan ke daerah-daerah terpencil. 

Namun, dengan melibatkan warga lokal yang mengenal medan, proses distribusi menjadi lebih efisien.

BACA JUGA:Berdayakan Perempuan, BRI Raih Penghargaan Indonesia Women's Empowerment Principles Awards 2024

BACA JUGA:Ini Komentar Presiden Prabowo Subianto: Komitmen pada Produk Lokal dalam Program Makan Bergizi Gratis!

“Kami selalu berusaha untuk mencari solusi terbaik agar makanan tetap sampai ke anak-anak dalam kondisi segar dan aman,” ujar Sri Wahyuni, koordinator SPPG Gagaksipat.

SPPG Gagaksipat sebagai Inspirasi Nasional

Keberhasilan SPPG Gagaksipat telah menarik perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat. 

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan bahwa model operasional SPPG ini dapat menjadi inspirasi untuk diterapkan di daerah lain.

“Pendekatan berbasis komunitas seperti di Gagaksipat ini sangat efektif. 

Ini bukan hanya tentang makanan bergizi, tetapi juga tentang membangun kemandirian masyarakat,” kata Risma.

Kategori :