“Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Menteri Sosial.
Dampak Positif yang Diharapkan
Dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun, pemerintah menargetkan pengurangan angka stunting di Indonesia hingga 30% dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, terutama anak-anak dan ibu hamil, yang menjadi kelompok prioritas penerima manfaat.
“Melalui Program MBG, kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak yang tidur dalam keadaan lapar.
Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat,” kata Menteri Kesehatan dalam konferensi pers.
BACA JUGA:Peran UMKM dalam Suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG)!
BACA JUGA:Pembiayaan Tanpa Batas! Ayo, Temukan Keuntungan Unik dengan KUR BRI Online untuk UMKM Anda
Kolaborasi dengan Pihak Swasta dan Komunitas Lokal
Untuk mendukung kelancaran program, pemerintah juga melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat, LSM, dan sektor swasta.
Beberapa perusahaan makanan besar telah menyatakan komitmennya untuk mendonasikan bahan pangan berkualitas tinggi sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial mereka.
Selain itu, komunitas lokal juga dilibatkan untuk membantu mendistribusikan makanan secara efisien.
Langkah ini tidak hanya membantu mempercepat distribusi tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat.
Tantangan dalam Implementasi Program
Namun, pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan.
BACA JUGA:Fitur Interaktif Shopee Live Dorong Penjualan Brand Lokal dan UMKM Meningkat hingga 7,5 Kali Lipat