"Mama-mama muda, kalau ngasih makan anaknya pasti sambil jalan-jalan, YouTube-an, atau bahkan melihat ikan dan odong-odong," tambahnya.
Distraksi seperti ini mengganggu kemampuan anak untuk mengenali sinyal lapar dan kenyang.
Tanpa fokus pada makanan, anak akan kesulitan merasakan kapan perutnya benar-benar kenyang, yang berpotensi menyebabkan penurunan nafsu makan atau bahkan makan secara berlebihan.
Pentingnya Fokus pada Waktu Makan
BACA JUGA:Efek Negatif Makanan Pedas bagi Penderita Hipotensi
BACA JUGA:Bahaya Makanan Cepat Saji bagi Penderita Darah Rendah
Selain menghindari distraksi, dr. Meta juga menekankan beberapa aturan penting yang perlu diterapkan oleh orang tua untuk mengatasi masalah GTM pada anak.
Salah satunya adalah menjaga jadwal makan yang teratur dan menetapkan durasi makan yang terbatas.
Menurut dr. Meta, waktu makan sebaiknya dibatasi maksimal 30 menit, meskipun anak belum menghabiskan makanannya.
"Jika makanan tidak habis dalam 30 menit, waktu makan harus dihentikan," kata dr. Meta.
Aturan ini bertujuan untuk membantu anak mengenali sinyal kenyang dengan lebih baik.
BACA JUGA:Rambutan: Manisnya Buah Tropis yang Penuh Nutrisi, Namun Perlu Dibatasi Konsumsinya
BACA JUGA:Lemon dan Jambu Biji, Kombinasi Ampuh untuk Membersihkan Usus secara Alami
Apabila anak terus didorong untuk makan lebih lama dari yang diperlukan, mereka mungkin akan terbiasa dengan pola makan yang tidak sehat dan tidak mengenali kapan waktu yang tepat untuk berhenti makan.
Penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak tidak hanya makan secara teratur, tetapi juga memiliki kesempatan untuk merasakan sensasi kenyang.
Hal ini juga akan membantu mereka mengatur porsi makan dan menghindari kebiasaan makan berlebihan.