Namun, meskipun ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari daun kelor, penting untuk diingat bahwa daun kelor bukanlah pengganti pengobatan medis.
Sebagai terapi tambahan, daun kelor bisa membantu, tetapi konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk memastikan pengobatan yang tepat.
Cara Mengonsumsi Daun Kelor untuk Diabetes
BACA JUGA:Sayuran Hijau, Sumber Fitoestrogen untuk Memperlancar ASI
BACA JUGA:Biji-Bijian Utuh: Sumber Nutrisi Kaya untuk Ibu Menyusui
Untuk mengonsumsi daun kelor, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang populer adalah dengan menjadikannya bubuk atau jus.
Selain itu, daun kelor juga bisa dimakan langsung atau diolah menjadi teh.
Pavithra memberikan rekomendasi praktis untuk mengonsumsi daun kelor, yakni dengan merebus beberapa lembar daun kelor dalam air hangat.
Tambahkan sedikit lemon dan madu sesuai selera untuk rasa yang lebih segar. Teh daun kelor ini bisa diminum secara teratur sebagai bagian dari pola hidup sehat.
BACA JUGA:Perjuangan Ibu Menyusui dalam Memperlancar ASI
BACA JUGA:Air Soda: Minuman Berkarbonasi yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Jika Anda lebih suka cara yang lebih praktis, daun kelor juga bisa dicampurkan dalam makanan.
Menambahkannya ke dalam sup atau salad bisa menjadi pilihan yang enak dan bergizi.
Namun, penting untuk memperhatikan dosis yang disarankan.
Pavithra merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar satu sendok teh daun kelor yang setara dengan 2 gram setiap hari.
Konsultasikan dengan Dokter