Di Eropa, regulasi yang ketat dan standar keselamatan tinggi menjadi tantangan bagi produsen dalam memperkenalkan fitur mengemudi otonom.
BACA JUGA:Intip Yuk! Hyundai dan Kia: Pemain Kunci dari Korea Selatan di Pasar Mobil Listrik Indonesia!
BACA JUGA:Wahh! BMW dan Mercedes-Benz: Dominasi Merek Premium di Segmen Mobil Listrik!
Namun, dengan penunjukan eksekutif berpengalaman seperti Maria Grazia Davino dan Alfredo Altavilla, BYD berharap dapat menavigasi kompleksitas regulasi dan memenuhi ekspektasi konsumen Eropa.
Di Asia Tenggara, adopsi teknologi autopilot masih dalam tahap awal.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan keselamatan dan efisiensi, serta dukungan infrastruktur yang semakin baik, BYD optimis teknologi ini akan diterima dengan baik oleh konsumen di kawasan tersebut.
Pembangunan pabrik di Thailand dan rencana ekspansi ke Indonesia menunjukkan komitmen BYD dalam menyediakan kendaraan listrik canggih yang dilengkapi dengan fitur autopilot untuk pasar Asia Tenggara.
BACA JUGA:Wow! Transformasi Pasar Otomotif Indonesia dengan Kehadiran BYD Lhoo!
BACA JUGA:Intip Yuk! Uji Coba 'God’s Eye': Supercar BYD Melaju Tanpa Pengemudi di Lintasan Balap!
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun ekspansi global BYD menunjukkan prospek yang menjanjikan, perusahaan ini juga menghadapi sejumlah tantangan.
Di Eropa, tarif tinggi terhadap kendaraan listrik asal Tiongkok dapat mempengaruhi daya saing harga produk BYD.
Selain itu, persaingan dengan produsen lokal yang sudah mapan menuntut BYD untuk terus berinovasi dan menawarkan nilai tambah bagi konsumen.
Di Asia Tenggara, meskipun permintaan kendaraan listrik meningkat, infrastruktur pengisian daya yang belum merata dan kesadaran konsumen yang masih berkembang menjadi tantangan tersendiri.
Namun, dengan investasi yang signifikan dan strategi pemasaran yang tepat, BYD berpotensi menjadi pemain utama di pasar kendaraan listrik kawasan ini.
BACA JUGA:Intip Yuk! Hyundai dan Kia: Pemain Kunci dari Korea Selatan di Pasar Mobil Listrik Indonesia!