Ini menjadi nilai jual utama dibandingkan film Hollywood yang sering kali tidak memiliki koneksi emosional yang sama dengan audiens lokal.
BACA JUGA:Box Office Meledak! Ne Zha 2 Jadi Film China Terlaris Sepanjang Masa, Apa Rahasianya?
BACA JUGA:Wah! Jisoo BLACKPINK Kembali Mengguncang! Earthquake Resmi Rilis, Fans Heboh!
Ne Zha 2, misalnya, membangun kisah pahlawan klasik China dengan sentuhan modern, menjadikannya lebih relevan bagi generasi muda.
4. Perubahan Selera Penonton Global
Penonton internasional kini lebih terbuka terhadap film non-Hollywood, terutama dengan meningkatnya platform streaming global seperti Netflix dan Disney+ yang mulai menghadirkan lebih banyak film dari China, Korea, dan negara lain.
Dampaknya: Film China kini lebih mudah diakses oleh audiens global, membuka peluang lebih besar untuk meraih pasar internasional.
Akankah Hollywood Benar-benar Kalah?
Meskipun film China semakin dominan di pasar domestik, dominasi Hollywood secara global masih cukup kuat. Namun, ada beberapa tantangan yang kini dihadapi oleh Hollywood:
Turunnya minat terhadap film superhero – Penonton mulai bosan dengan franchise panjang seperti Marvel dan DC.
BACA JUGA:Dominasi Box Office: Petaka Gunung Gede Kalahkan Perayaan Mati Rasa dan 1 Kakak 7 Ponakan!
BACA JUGA:Fakta Menarik di Balik Petaka Gunung Gede: Adaptasi Kisah Nyata yang Bikin Merinding Lho!
Kenaikan biaya produksi – Hollywood sering menghabiskan anggaran ratusan juta dolar untuk satu film, sementara film China bisa sukses dengan budget yang lebih kecil.
Persaingan dari film Asia lainnya – Selain China, film dari Korea Selatan dan India juga mulai menarik perhatian dunia.
Namun, Hollywood masih memiliki keunggulan dari segi jaringan distribusi global, waralaba besar seperti Star Wars & Marvel, serta daya tarik selebriti internasional.
Masa Depan Industri Perfilman Global