SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Pemerintah terus mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memperluas akses permodalan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong bank daerah untuk ikut serta dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM), pemerintah berharap lebih banyak lembaga keuangan daerah dapat terlibat dalam mendukung pelaku usaha kecil agar memiliki akses lebih luas terhadap kredit berbunga rendah.
Dengan demikian, UMKM di berbagai daerah dapat berkembang lebih cepat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
BACA JUGA:Cek Yuk! Inilah Waktu yang Tepat untuk Mengajukan KUR 2025: Kapan UMKM Bisa Mendapatkan Dana?
BACA JUGA:Intip Yuk! Digitalisasi UMKM dalam Penyaluran KUR: Solusi Efektif atau Tantangan Baru?
Mengapa Bank Daerah Didorong untuk Menyalurkan KUR?
Selama ini, penyaluran KUR masih didominasi oleh bank-bank besar nasional, seperti BRI, Mandiri, dan BNI.
Meskipun efektif, banyak pelaku UMKM di daerah yang masih mengalami kesulitan dalam mengakses pinjaman ini karena berbagai kendala, seperti:
Jangkauan terbatas – Tidak semua UMKM memiliki akses ke bank-bank besar yang biasanya berada di kota-kota besar.
Kurangnya pemahaman – Banyak pelaku usaha kecil belum memahami mekanisme pengajuan KUR dan membutuhkan bimbingan lebih intensif.
Persyaratan administrasi – Meskipun lebih ringan dibanding pinjaman komersial, beberapa persyaratan KUR masih menjadi kendala bagi UMKM yang belum memiliki dokumen usaha yang lengkap.
BACA JUGA:Inilah Peran Bank Himbara dalam Distribusi KUR 2025, Seberapa Efektif?
BACA JUGA:Intip Yuk! KUR dan Pertumbuhan Ekonomi: Mampukah Target Rp300 Triliun Meningkatkan Daya Saing UMKM?
Dengan melibatkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan lembaga keuangan daerah lainnya, pemerintah berharap dapat memperluas jangkauan KUR hingga ke pelosok.