Abu-abu melambangkan penyeimbangan dan netralitas.
Warna ini diduga berasal dari posisinya sebagai warna antara putih dan hitam.
Namun, abu-abu juga bisa memiliki konotasi negatif, seperti melambangkan depresi dan kehilangan.
Coklat adalah warna yang sangat berkesan sebagai warna alami. Secara alamiah, warna ini berhubungan dengan elemen-elemen alam seperti tanah, kayu, dan batu.
Oleh karena itu, dalam psikologi, coklat melambangkan kenyamanan, keamanan, dan sifat yang membumi. Warna ini kerap muncul dalam logo, gambar spanduk, dan terkadang bahkan teks.
BACA JUGA:Twitter Terpukul oleh Turunnya Pendapatan Iklan dan Arus Kas, Berikut Ini Langkah yang Diambil
Kesalahpahaman Seputar Psikologi Tentang Warna
Meskipun telah banyak penelitian dan analisis tentang psikologi warna, masih ada banyak debat tentang bagaimana warna secara spesifik mempengaruhi psikologi manusia.
Salah satu alasan utamanya adalah bahwa dalam studi warna, terdapat banyak variabel yang berinteraksi.
Setiap individu mungkin memiliki persepsi yang berbeda terhadap warna tertentu, dipengaruhi oleh preferensi pribadi, pengalaman masa lalu, perbedaan budaya, perbedaan gender, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penting bagi pemasar untuk memahami konteks dan audiens mereka secara lebih mendalam untuk menggunakan warna secara efektif dalam strategi pemasaran mereka. *