Padahal, keempat velg itu baru saya beli setelah sebelumnya juga rusak saat melewati tol ini,” keluhnya.
Agus berharap pihak pengelola tol segera melakukan perbaikan secara menyeluruh dengan kualitas yang lebih baik.
BACA JUGA:Muhammad Farid Resmi Buka STQH-XII Kabupaten Banyuasin Dan Peringatan Isra Mi'raj 1446 H
“Jangan asal-asalan seperti sekarang. Baru diperbaiki, tidak sampai tiga bulan sudah rusak lagi,” tuturnya.
Dampak Ekonomi dan Keselamatan Pengguna Jalan
Selain mengganggu kenyamanan berkendara, kondisi jalan tol yang buruk juga berdampak pada aspek ekonomi.
Pengusaha logistik dan transportasi harus menanggung biaya tambahan akibat seringnya kendaraan mereka mengalami kerusakan.
Sopir angkutan umum dan truk barang juga mengeluhkan meningkatnya biaya operasional akibat kerusakan yang terjadi pada kendaraan mereka.
Tidak hanya itu, buruknya kondisi jalan tol juga meningkatkan risiko kecelakaan yang dapat mengancam nyawa pengendara.
BACA JUGA:Persiapan Pembangunan Pabrik CCO untuk Bioavtur di Banyuasin Dukung Proyek Energi Terbarukan
BACA JUGA:Pj Bupati dan Kapolres OKI Tanam Jagung Serentak, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Minimnya penerangan di beberapa titik semakin memperburuk keadaan, terutama saat malam hari.
“Kalau kita melewati tol ini malam hari, harus sangat hati-hati. Banyak lubang yang tidak terlihat jelas.
Beberapa kali saya hampir mengalami kecelakaan karena tiba-tiba ada kendaraan yang mengerem mendadak untuk menghindari lubang,” ungkap Arif, seorang pengemudi mobil travel.
Desakan Perbaikan dan Transparansi Pengelola Tol
Melihat berbagai permasalahan yang ada, masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memastikan perbaikan dilakukan dengan lebih serius.
BACA JUGA:Agus Hasan Mekki Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketua KONI OKI: Wujudkan Mimpi Olahraga Berprestasi
Ishak Mekki menekankan pentingnya transparansi dalam proyek infrastruktur, terutama yang menggunakan anggaran besar seperti jalan tol ini.
Menurutnya, BPJT dan BUJT harus memberikan laporan terbuka kepada publik mengenai kondisi jalan tol serta langkah perbaikan yang akan dilakukan.
Selain itu, evaluasi berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan benar-benar berkualitas dan tidak hanya bersifat sementara.
“Kita butuh solusi jangka panjang, bukan hanya sekadar perbaikan tambal sulam yang berulang kali dilakukan tanpa hasil yang memadai.
Jika tidak ada transparansi dalam pengelolaan jalan tol ini, maka masyarakat akan terus dirugikan,” pungkas Ishak.