Standar Pelayanan Minimal (SPM), seperti kondisi jalan yang bebas lubang serta penerangan jalan yang memadai, menurutnya belum terpenuhi.
BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Serahkan 42 Unit TR4 Dari Kementan ke Poktan
“Saat ini, kondisi Tol Kayuagung-Palembang sangat minim penerangan, jalannya berlubang, sering terjadi kecelakaan, dan banyak memakan korban jiwa.
Sangat disayangkan jika jalan tol ini menjadi salah satu yang terburuk di Indonesia, padahal anggarannya sangat besar,” ujarnya.
Ia pun mendesak BPJT dan BUJT untuk segera mengambil tindakan konkret guna memperbaiki kondisi jalan tol tersebut.
Menurutnya, perlu ada pengawasan yang lebih ketat agar perbaikan jalan tol dilakukan dengan standar yang lebih baik dan tidak hanya bersifat tambal sulam.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD 2026: Sinergi Menuju Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA:Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Polsri Kampus Banyuasin Tahun 2025 Bersama Sekda Banyuasin
Keluhan Pengguna Jalan: Tarif Mahal, Kualitas Buruk
Berdasarkan pantauan Sumeksradionews.online, kondisi jalan Tol Kayuagung-Palembang memang banyak berlubang dan bergelombang.
Hal ini tidak hanya mengurangi kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Rusmin, seorang sopir truk Fuso jurusan Jawa-Sumatera, mengeluhkan bahwa kondisi jalan yang buruk tidak sebanding dengan tarif tol yang mahal. “Jalannya banyak gelombang dan lubang.
Tidak jarang, karena menghindari lubang, truk saya mengalami pecah ban atau patah as roda.
Kalau dibandingkan dengan ruas tol Pematang Panggang hingga Bakauheni, perbedaannya jauh sekali.
BACA JUGA:Meminimalisir Kecelakaan, Nelayan Banyuasin II Terima Bantuan Solar Cell
Di sana jalannya mulus, tidak ada lubang atau gelombang,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Agus, seorang warga Palembang yang sering melintasi tol ini.
Ia mengaku mengalami kerugian akibat kondisi jalan yang buruk.
“Karena harus menghindari banyak lubang, velg stainless mobil Alphard saya sampai bengkok.