Program ini juga bertujuan untuk memberikan peluang kerja bagi lulusan baru dan tenaga kerja yang terdampak PHK.
BACA JUGA:Intip Yuk! Inilah Pegadaian Menentukan Besaran Pinjaman KUR Syariah!
BACA JUGA:BRI Peduli Wujudkan Desa Mandiri: PLTMH di Jatihurip Hadirkan Energi Ramah Lingkungan
4. Peningkatan Kontribusi UMKM terhadap PDB
Saat ini, UMKM menyumbang sekitar 60% dari PDB nasional.
Dengan program ini, pemerintah berharap kontribusi UMKM dapat meningkat menjadi 70% dalam beberapa tahun ke depan.
Tantangan dalam Implementasi Program
Meskipun kolaborasi ini memiliki banyak potensi positif, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya:
Birokrasi dan Regulasi Proses: pencairan dana bantuan sering kali terhambat oleh regulasi yang rumit.
Kurangnya Literasi Digital: Banyak pelaku usaha mikro yang masih belum memahami pentingnya digitalisasi bisnis.
BACA JUGA:Luar Biasa! Omset UMKM Pasar Lebaran 2025 Meroket, Peluang Baru Bagi Pengusaha Lokal!
BACA JUGA:Intip Yuk! Inilah Pegadaian Menentukan Besaran Pinjaman KUR Syariah!
Persaingan Pasar yang Ketat: UMKM harus mampu bersaing dengan produk lokal maupun impor.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah terus melakukan evaluasi dan peningkatan kebijakan, termasuk melalui sosialisasi dan pendampingan lebih intensif bagi pelaku usaha mikro.
Kolaborasi antara Kementerian UMKM dan Ketenagakerjaan merupakan langkah besar dalam mendukung pertumbuhan wirausaha mikro di Indonesia.
Melalui program ini, pelaku usaha mikro akan mendapatkan akses modal yang lebih mudah, pelatihan bisnis, pendampingan usaha, dan peluang pasar yang lebih luas.