Kedepan, saya berharap dapat mengemban amanah pada tahun 2024. Launching buku ini juga merupakan wujud literasi.
Ini adalah biografi politik perempuan pertama yang diterbitkan," ungkapnya.
BACA JUGA:Bupati Banyuasin Buka Sosialisasi Penataan Ruang 2039
Gubernur Sumsel, Herman Deru, dalam sambutannya menyatakan bahwa Anita pantas mengeluarkan buku yang dapat menginspirasi dan memberikan panduan bagi kaum wanita.
"Kita sebagai pria juga harus merasa terpanggil. Tidak ada batasan bagi wanita dan perempuan dalam berkarier.
Dulu sebagai seorang pengacara. Buku ini bukan karangan sembarangan, melainkan sebuah biografi. Dan buku ini juga kedepannya mungkin akan tersedia dalam format digital.
Siapa tahu, setelah buku 'Singa Betina,' mungkin akan ada lagi buku 'Singa yang tidak pernah tua' di masa mendatang," canda Gubernur.
Gubernur menyebutkan bahwa pertemanan antara dirinya dan Anita sudah terjalin selama 20 tahun.
"Tidak hanya silaturahmi secara fisik, tetapi juga secara batiniah berkomunikasi untuk kesejahteraan Sumsel," kata dia.
Bagi Gubernur, Anita merupakan sosok yang dapat berkiprah dan diterima oleh masyarakat Sumsel.
"Namun, untuk dikenal, disukai, dan dipercaya, prosesnya memang panjang untuk mencapai itu semua," tambahnya.
BACA JUGA:IFBC: Membuka Peluang Bisnis dan Mengembangkan Potensi Pelaku Usaha di Sumsel
Sementara itu, Dewan Pakar DPP Golkar, Agung Laksono, mengatakan bahwa Anita merupakan sosok politisi yang memiliki kearifan lokal Sumsel.
Selain konsisten, tegas, dan jujur dalam setiap tutur katanya, pendekatan tersebut didasarkan pada argumentasi dan rasionalitas, serta yang terpenting adalah pemahaman dan tindakan sesuai dengan semangat perjuangan partai Golkar.
"Salah satu pertimbangan lainnya adalah bahwa Anita sangat cocok duduk di posisi ketua DPRD karena ia merupakan perempuan keturunan Trahmangku Negaran yang juga dikenal berani menyampaikan kebenaran di panggung legislatif Sumsel, sehingga tidaklah salah jika ia dinobatkan sebagai 'Singa Betina Parlemen Bumi Sriwijaya'," ungkap Agung, yang juga merupakan dewan pertimbangan presiden periode 2019-2024, secara singkat. (Ujg)