Lebih mengkhawatirkan lagi, kini semakin banyak penderita serangan jantung yang usianya di bawah 50 tahun.
Fenomena ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, terutama karena gaya hidup masyarakat modern yang cenderung kurang bergerak, meningkatnya konsumsi makanan tinggi lemak, serta kebiasaan merokok sejak muda.
Remaja dan orang dewasa muda saat ini juga rentan terhadap obesitas akibat kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori namun rendah nutrisi.
BACA JUGA:Hindari Makanan Berlemak dan Berminyak Saat Berbuka, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayuran Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan
Hal ini menjadi penyumbang utama peningkatan kasus penyakit jantung di usia muda.
Pola hidup sedentari (minim aktivitas fisik) semakin mengakar seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi.
Waktu yang dihabiskan di depan layar—baik untuk bekerja maupun hiburan—membuat banyak orang lupa untuk bergerak aktif.
Padahal, olahraga teratur merupakan salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Kini saatnya mengubah gaya hidup.
BACA JUGA:Makanan Seimbang untuk Sahur dan Berbuka: Kunci Tetap Sehat di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadhan: Kunci Menjaga Kesehatan di Bulan Puasa
Meningkatkan aktivitas fisik, memperbaiki pola makan, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin memeriksakan kesehatan jantung harus menjadi bagian dari rutinitas, khususnya bagi mereka yang telah menginjak usia 40 tahun.
Pemeriksaan rutin tidak hanya memberikan ketenangan pikiran, tetapi juga bisa menjadi langkah awal untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jantung adalah organ vital yang bekerja tanpa henti seumur hidup kita.
Sudah selayaknya kita memberikan perhatian lebih terhadap kesehatannya. Jangan menunggu gejala muncul atau merasa nyeri dada baru pergi ke dokter.