Namun jangan salah, meskipun bersubsidi, rumah-rumah di sini dibangun dengan kualitas yang baik dan desain modern minimalis yang tetap estetis.
Luas tanah yang hampir mencapai 100 meter persegi menjadi keunggulan utama. Luas ini sangat jarang ditemui pada rumah subsidi, yang biasanya hanya berkisar di 60–72 m².
Dengan tanah seluas itu, penghuni memiliki keleluasaan untuk melakukan renovasi atau penambahan bangunan, seperti menambah kamar, membuat taman pribadi, hingga garasi kendaraan.
Selain itu, kawasan perumahan ini juga dilengkapi dengan akses jalan lingkungan yang memadai, sistem drainase yang tertata, serta kemudahan dalam akses air bersih dan listrik.
Keamanan lingkungan pun menjadi prioritas dengan perencanaan kawasan yang ramah keluarga dan aman.
BACA JUGA:Manfaat Menanam Tanaman di Pekarangan Rumah: Lebih dari Sekadar Estetika
BACA JUGA:Peluang Bisnis Kos-Kosan : Cukup Modal 10 Juta, Raih Passive Income 5 Juta Per Bulan!
Nilai Investasi yang Terus Meningkat
Investasi properti masih menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia, terutama dalam bentuk rumah tapak.
Grand Bumara Regency bukan hanya cocok untuk ditinggali, tapi juga menawarkan nilai investasi jangka panjang.
Seiring pertumbuhan kawasan Pangkalan Benteng yang terus meningkat, harga properti di kawasan ini diprediksi akan ikut naik.
Rumah dengan luas tanah besar seperti ini tentu memiliki potensi kenaikan nilai jual yang lebih tinggi di masa depan.
Bayangkan, jika sekarang masih bisa memiliki properti dengan harga subsidi, dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, nilai aset ini bisa melesat seiring dengan berkembangnya kawasan sekitar.
BACA JUGA:Rahasia Rumah Sejuk Tanpa AC: Nyaman, Hemat Listrik, dan Ramah Lingkungan!
BACA JUGA:Strategi Marketing Perumahan yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan di Era Digital
Bagi generasi milenial dan Gen Z yang mulai mempertimbangkan investasi properti sebagai aset masa depan, Grand Bumara Regency bisa menjadi pilihan cerdas yang tak hanya ekonomis, tetapi juga prospektif.