Sementara itu, Kota Palembang menargetkan untuk mempertahankan dominasinya di beberapa cabor andalan.
Strategi yang diterapkan antara lain adalah membentuk tim pelatih bersertifikat nasional dan mengikutsertakan atlet dalam turnamen pemanasan sebelum PORPROV berlangsung.
Pemilihan Cabor Unggulan: Fokus pada Potensi dan Tradisi Daerah
Pemilihan cabang olahraga yang akan diikuti setiap daerah bukanlah keputusan yang sembarangan.
Pengurus KORPRI dan KONI daerah bekerja sama melakukan analisis terhadap potensi unggulan daerah, tradisi kemenangan di PORPROV sebelumnya, serta sumber daya pelatih dan sarana prasarana yang dimiliki.
BACA JUGA:Nongkrong Kekinian di Flanet n Resto Bisa Karaokean Bareng Temen-temen Loh!
BACA JUGA:Rp14,8 Miliar Raib! Ribuan Petani Sawit di OKI Menuntut Keadilan
Contohnya, Kabupaten Lahat memilih fokus pada cabang catur, panahan, dan voli yang selama ini menjadi kekuatan mereka.
Hal senada juga dilakukan oleh Kabupaten Ogan Ilir yang lebih menekankan pada cabang pencak silat, atletik, dan sepak bola mini, berdasarkan minat dan kemampuan atlet ASN di daerah tersebut.
Dengan strategi ini, tiap daerah diharapkan bisa tampil maksimal dan realistis dalam ajang PORPROV tanpa harus memaksakan diri mengikuti semua cabang yang ada.
Peran Aktif KORPRI: Dari Fasilitator Hingga Motivator
Keterlibatan KORPRI dalam PORPROV bukan hanya sebagai pengorganisasi, tapi juga sebagai motor penggerak semangat olahraga di kalangan ASN.
Para pengurus aktif melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta instansi-instansi terkait untuk memastikan kebutuhan atlet terpenuhi.
BACA JUGA:Nongkrong Asyik dengan Nuansa Vintage di Banyuasin!
BACA JUGA:Intip Yuk! Kebijakan Efisiensi APBD: Tantangan dan Solusi Pemprov Sumsel dalam Implementasi!
Bentuk dukungan KORPRI antara lain penyediaan alat latihan, asupan gizi atlet, jadwal latihan yang fleksibel bagi ASN, hingga penyediaan pelatih profesional.