Membangun Akses Pasar yang Lebih Luas
Dengan adanya marketplace, petani tidak lagi terbatas menjual hasil panen ke pasar lokal atau tergantung pengepul.
Mereka bisa menjangkau pasar antar kota, antar provinsi, bahkan ekspor jika memenuhi standar tertentu.
Ini membuka peluang besar bagi komoditas unggulan daerah seperti beras organik, kopi, rempah-rempah, hingga hasil hortikultura segar.
Marketplace seperti TaniHub, Sayurbox, Agromaret, atau platform berbasis komunitas koperasi digital sudah mulai memberikan contoh sukses dari petani-petani muda dan kelompok tani yang bergabung.
Petani yang sebelumnya tidak mengenal digitalisasi kini bisa menerima pesanan secara daring, mengatur logistik, bahkan belajar teknik pemasaran langsung ke konsumen.
BACA JUGA:Cek Yuk! Toko Online Produk Daur Ulang: Tren Ramah Lingkungan yang Semakin Diminati Konsumen!
BACA JUGA:Yuk Mengenal Program UMKM BISA Ekspor: Siap Go Global dengan Inovasi dan Adaptasi Lho!
Manfaat Lain: Data, Edukasi, dan Transparansi
Marketplace pertanian juga memberikan manfaat tambahan yang tak kalah penting: data dan transparansi.
Dengan bergabung ke platform digital, petani dapat mengetahui tren harga, permintaan pasar, serta mempelajari perilaku konsumen.
Hal ini penting untuk pengambilan keputusan dalam memilih jenis komoditas yang akan ditanam, memperkirakan waktu panen, hingga strategi penyimpanan.
Banyak platform juga menyediakan pelatihan daring, akses ke permodalan, dan edukasi agribisnis, membuat petani tidak hanya produktif tetapi juga adaptif.
Digitalisasi bukan hanya soal transaksi, tetapi juga membangun ekosistem pertanian modern yang berdaya saing.
BACA JUGA:Omzet Belasan Juta saat Lebaran! Kisah Sukses Warung Bu Sum Bersama BRI
BACA JUGA:BRI Siapkan Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Cerminan Optimisme terhadap Kinerja Jangka Panjang