Rumah Untuk Alie: Seruan Mengharukan untuk Mengakhiri Perundungan dari Dalam Keluarga

Rabu 16-04-2025,22:00 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Perundungan bisa muncul dari ucapan orangtua yang membandingkan anak, dari sikap acuh terhadap perasaan anak, hingga tekanan psikologis yang tak kasat mata namun membekas dalam,” jelas Ai Maryati.

Ia menegaskan bahwa film ini adalah cermin keras bagi para orangtua, namun juga bisa menjadi pelukan hangat bagi korban yang merasa tidak didengar.

Alie: Simbol dari Ribuan Anak yang Terluka

Tokoh Alie dalam film ini adalah representasi nyata dari ribuan anak Indonesia yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak mendukung.

BACA JUGA:'Komang', Film Romantis Penuh Haru yang Diangkat dari Kisah Nyata Raim Laode dan Istri

BACA JUGA:Teror Mencekam di 'Pabrik Gula;: Kisah Nyata dari Dunia Lain yang Diangkat ke Layar Lebar

Setelah ditinggal ibunya, Alie harus menghadapi penolakan dan kekerasan dari anggota keluarganya sendiri.

Harapan akan kasih sayang dan rasa aman justru berubah menjadi luka batin yang mendalam.

Tak cukup sampai di rumah, Alie juga mengalami perundungan di sekolah.

Namun di balik semua penderitaan itu, muncul keteguhan dan keberanian seorang gadis kecil yang terus mencari tempat yang bisa ia sebut sebagai rumah.

Bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah ruang yang penuh penerimaan dan kasih sayang.

BACA JUGA:Kenangan Tak Terlupakan: Inul, Melly, dan Raffi Ahmad Ceritakan Momen Emosional Bersama Titiek Puspa

BACA JUGA:Titiek Puspa Tutup Usia: Kepergian di Malam Jumat yang Sarat Makna dan Warisan Abadi dalam Musik Indonesia

Pesan Moral yang Dalam dan Relevan

Pesan utama film Rumah Untuk Alie adalah ajakan tegas untuk tidak menormalisasi perundungan, terlebih di dalam keluarga.

Anak-anak membutuhkan ruang aman untuk tumbuh dan berkembang. Saat keluarga justru menjadi sumber luka, maka masyarakat harus berani bicara dan bertindak.

Kategori :