“Film ini mengandung pesan kuat untuk tidak diam melihat perundungan. Bantu, dampingi, dan jadilah bagian dari solusi,” ujar Ai Maryati.
Ia berharap film ini dapat membuka mata banyak pihak, bahwa terkadang bentuk perundungan paling menyakitkan datang dari orang-orang yang seharusnya melindungi.
BACA JUGA:Empat Lagu Soundtrack Film Jumbo Bikin Penonton Terhanyut, BCL Turut Menyumbangkan Suara
Didukung Deretan Aktor Berbakat
Selain Anantya Kirana yang sukses membawakan karakter Alie dengan sangat emosional, film ini juga didukung oleh jajaran aktor dan aktris berbakat seperti Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, Andryan Didi, Faris Fadjar Munggaran, Sheila Kusnadi, dan Ully Triani.
Dengan arahan yang solid dari tim produksi, Rumah Untuk Alie diprediksi akan menjadi salah satu film yang paling banyak diperbincangkan tahun ini.
Harapan untuk Masa Depan Anak Indonesia
Dengan mengangkat tema yang jarang dibahas secara mendalam dalam film Indonesia, Rumah Untuk Alie berhasil membuka ruang diskusi yang penting tentang pengasuhan, komunikasi dalam keluarga, dan dampak psikologis dari perundungan.
BACA JUGA:Jumbo Tembus 1 Juta Penonton: Animasi Lokal Ini Guncang Emosi dan Ukir Sejarah
Ini bukan sekadar film, tapi juga bentuk advokasi sosial yang menyentuh.
Di tengah semakin maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga dan meningkatnya laporan perundungan terhadap anak, Rumah Untuk Alie hadir sebagai pengingat bahwa perubahan harus dimulai dari rumah.
Jika setiap orangtua mampu menciptakan ruang aman bagi anaknya, maka generasi masa depan akan tumbuh lebih kuat dan berdaya.
Bagi penonton, film ini bisa menjadi pengalaman emosional yang menyadarkan, sekaligus menginspirasi untuk menjadi bagian dari perubahan.
Seperti yang dikatakan Anantya Kirana, “Saya ingin film ini menjadi suara bagi anak-anak yang tak terdengar.