Fenomena Lagu 'Garam dan Madu': Ketika Hip Hop Bertemu Koplo, Ini Kata Cecil Yang

Kamis 17-04-2025,12:00 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Meski banyak orang menyebut 'Garam dan Madu' sebagai bagian dari genre baru bernama hip hop dangdut, Cecil memiliki pandangan berbeda.

Ia lebih setuju jika lagu ini disebut sebagai hip hop koplo.

“Kalau disebut hip hop dangdut sih menurutku kurang pas ya. Ini lebih condong ke hip hop koplo,” jelasnya.

“Ada nuansa beat koplo yang kuat di sana.

BACA JUGA:Lisa BLACKPINK Bakar Panggung Coachella 2025: Aksi Enerjik dan Karisma yang Membius Dunia

BACA JUGA:'Komang', Film Romantis Penuh Haru yang Diangkat dari Kisah Nyata Raim Laode dan Istri

Kalau dangdut biasanya lebih fokus ke vokal dan goyangannya, sedangkan ini lebih dominan ke ritme dan beat-nya.”

Pandangan ini turut membuka ruang diskusi tentang bagaimana genre musik kini semakin cair.

Para musisi masa kini tidak lagi terikat pada batas-batas genre yang kaku.

Eksplorasi menjadi kata kunci, dan 'Garam dan Madu' adalah salah satu contoh nyata dari keberanian tersebut.

Pendekatan Ritmis yang Urban, Tapi Tetap Lokal

BACA JUGA:Teror Mencekam di 'Pabrik Gula;: Kisah Nyata dari Dunia Lain yang Diangkat ke Layar Lebar

BACA JUGA:Kenangan Tak Terlupakan: Inul, Melly, dan Raffi Ahmad Ceritakan Momen Emosional Bersama Titiek Puspa

Menurut Cecil, kekuatan lagu ini juga terletak pada ritmenya yang kuat.

Meski mengaku bukan seorang ahli musik teori, ia menyoroti ketukan dalam lagu ini sebagai bagian yang mencerminkan elemen hip hop.

“Mungkin dari ketukannya ya, itu yang bikin kerasa hip hop-nya.

Kategori :