Fenomena Lagu 'Garam dan Madu': Ketika Hip Hop Bertemu Koplo, Ini Kata Cecil Yang

Kamis 17-04-2025,12:00 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Tapi tetap ada nuansa musik Indonesia-nya.

Ada kombinasi sound tradisional yang dibalut dengan sentuhan urban, dan menurutku itu pendekatan yang bagus,” tambahnya.

BACA JUGA:Titiek Puspa Tutup Usia: Kepergian di Malam Jumat yang Sarat Makna dan Warisan Abadi dalam Musik Indonesia

BACA JUGA:Kiesha Alvaro Ukir Sukses Tanpa Bayang-Bayang Sang Ayah, Okie Agustina:' Dia Mau Buktiin Bisa Berdiri Sendiri'

Kehadiran elemen-elemen lokal dalam lagu ini juga menjadi nilai lebih yang membuatnya istimewa.

Di tengah gempuran lagu-lagu barat dan K-pop yang mendominasi platform digital, lagu seperti 'Garam dan Madu' membuktikan bahwa musik lokal dengan identitas budaya yang kuat tetap bisa mencuri perhatian publik luas.

Musik Sebagai Media Ekspresi Bebas

Fenomena “Garam dan Madu” juga menunjukkan betapa musik telah menjadi media ekspresi yang sangat bebas.

Para musisi tidak lagi takut untuk bereksperimen dan mencampuradukkan berbagai elemen, bahkan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dipadukan.

BACA JUGA:Empat Lagu Soundtrack Film Jumbo Bikin Penonton Terhanyut, BCL Turut Menyumbangkan Suara

BACA JUGA:Norma: 'Antara Mertua dan Menantu' Film Drama yang Mengguncang Emosi Penonton Saat Libur Lebaran 2025

“Dulu orang mungkin mikir, ‘Hip hop sama koplo? Emang bisa?’ Tapi sekarang kita lihat sendiri, bisa banget.

Dan justru karena keberanian itulah lagu ini jadi beda,” ucap Cecil sambil tersenyum.

Ia pun berharap semakin banyak musisi muda Indonesia yang berani menciptakan sesuatu yang baru dan tidak terpaku pada pakem genre yang sudah ada.

“Musik itu luas banget.

Kalau kita terlalu kaku, jadinya malah membatasi kreativitas,” imbuhnya.

Kategori :