BACA JUGA:Rayakan Hari Kartini, BRI Tegaskan Komitmen Inklusi Ekonomi Lewat Pemberdayaan 14,4 Juta Perempuan
Menuju Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya manajemen air, perawatan lahan, dan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, program transformasi lahan di Sumsel diperkirakan akan meningkatkan produksi beras dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun—lonjakan 25 persen yang akan berkontribusi signifikan terhadap cadangan pangan nasional.
“Kita harus menjadi negara yang kuat, negara yang tidak hanya cukup pangan untuk rakyatnya, tetapi juga bisa membantu negara sahabat.
Kita bukan negara yang minta-minta, kita adalah negara yang membantu,” tegas Prabowo.
BACA JUGA:Batik Tulis Soedjono: Dari Lamongan ke Pasar Dunia Berkat Pemberdayaan BRI
BACA JUGA:Super App BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa, Makin Ramah untuk Pengguna Lokal dan Asing
Ia juga menegaskan pentingnya pemerataan kesejahteraan bagi petani sebagai pilar utama penyedia pangan nasional.
Presiden menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga para petani dan penyuluh pertanian di lapangan.
Komitmen Pemerintah dan Realisasi Nyata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa penanaman padi serentak ini berlangsung di 160 kabupaten, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur.
Target tanam nasional bulan ini mencapai 1,3 juta hektare dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau sekitar 3,5–4 juta ton beras—jauh melebihi kebutuhan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton per bulan.
BACA JUGA:Ternyata WhatsApp dan Email Marketing Memiliki Senjata Ampuh Menjaga Pelanggan Setia UMKM Lho!
“Saya optimis produksi Sumatera Selatan tahun ini bisa mencapai 3,7 juta ton, naik signifikan dibanding tahun lalu. Ini bukan hanya target, tapi berdasarkan data tren produksi dan serapan yang terus meningkat,” ujar Amran.