Sementara itu, tiga wilayah lain yakni OKU Selatan, Empat Lawang, dan Pagar Alam diprediksi mengalami kondisi berawan tebal dengan potensi hujan petir.
Hujan petir berpotensi disertai angin kencang dan kilat, yang dapat membahayakan aktivitas di luar ruangan, terutama di daerah perbukitan dan pegunungan.
Kota Pagar Alam yang terletak di kaki Gunung Dempo, misalnya, mencatat suhu cukup rendah, mulai dari 17 derajat Celsius dengan kelembaban udara antara 70 hingga 95 persen. Kondisi ini menjadikan Pagar Alam sebagai salah satu wilayah terdingin di Sumsel saat ini.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan petir tidak boleh dianggap remeh.
BACA JUGA:PORPROV Semakin Dekat: Kabupaten/Kota Gencar Persiapkan Atlet dan Cabor Unggulan Lho!
Kilat dan angin kencang dapat memicu kerusakan infrastruktur ringan, pohon tumbang, dan juga mengganggu jaringan listrik.
Warga diimbau untuk menghindari berlindung di bawah pohon atau tiang listrik saat terjadi badai petir.
Suhu dan Kelembaban: Kombinasi Lembab dan Sejuk
Secara umum, suhu udara di Sumsel hari ini berkisar antara 17 hingga 31 derajat Celsius, dengan tingkat kelembaban yang tinggi di hampir semua wilayah, yakni antara 65 hingga 99 persen.
Kombinasi suhu sejuk dan kelembaban tinggi menjadi ciri khas cuaca transisi musim, yang kerap ditandai dengan intensitas hujan yang tidak menentu.
BACA JUGA:Intip Yuk! Kebijakan Efisiensi APBD: Tantangan dan Solusi Pemprov Sumsel dalam Implementasi!
BACA JUGA:Intip Yuk! Surat Edaran Efisiensi Pemprov Sumsel Segera Terbit, Ini Poin-Poin Utamanya!
Kelembaban tinggi juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dan lansia.
Risiko penyakit saluran pernapasan seperti batuk dan flu bisa meningkat, terutama di lingkungan yang kurang bersih dan memiliki sirkulasi udara buruk.
BMKG mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kondisi kesehatan pribadi, mengenakan pakaian hangat bila diperlukan, serta tidak menunda untuk mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala gangguan pernapasan.