SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Dalam dunia parfum, ketahanan aroma menjadi salah satu pertimbangan utama sebelum seseorang memutuskan untuk membeli.
Tidak hanya soal keharuman atau merek, komposisi bahan dasar aroma sangat memengaruhi seberapa lama sebuah parfum dapat bertahan di kulit atau pakaian.
Dua jenis wewangian yang sering dibandingkan dalam hal ini adalah aroma kayu (woody) dan aroma bunga (floral). Namun tak hanya dua itu, aroma citrus, vanilla, musk, hingga amber juga memiliki karakteristik ketahanan masing-masing.
Pertanyaan pun sering muncul di kalangan pecinta parfum: mana yang lebih tahan lama parfum dengan aroma kayu atau bunga? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana struktur parfum bekerja dan apa saja faktor yang memengaruhi durasi ketahanannya.
BACA JUGA:Mewah! Eau de Parfum: Wewangian Tahan Lama untuk Kamu yang Aktif Seharian
Struktur Parfum dan Ketahanan Aroma
Sebuah parfum umumnya terdiri dari tiga lapisan aroma: top notes (aroma awal), middle notes (aroma tengah), dan base notes (aroma dasar).
Top notes biasanya merupakan aroma segar seperti citrus atau mint yang cepat menguap.
Middle notes umumnya terdiri dari aroma bunga atau rempah yang muncul setelah top notes memudar.
Sedangkan base notes seperti kayu, amber, musk, dan vanila justru muncul belakangan dan bertahan paling lama.
Dengan kata lain, semakin berat dan pekat komposisi aromanya, semakin lama ia bertahan di kulit.
Inilah mengapa aroma kayu dan vanila sering dikaitkan dengan parfum tahan lama, sementara aroma citrus atau bunga lebih mudah menguap.
BACA JUGA:Matcha: Sensasi Segar yang Menenangkan dalam Parfum