Bangkit dari Krisis, Perempuan Tangguh Ini Sukses Dirikan KWT di Lereng Gunung Ciremai Berkat BRI

Minggu 11-05-2025,19:36 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

BACA JUGA:BRI Salurkan Kredit Mikro Rp632,22 Triliun, Dorong Perputaran Ekonomi dari Desa hingga Kota

Kelompok ini lahir dari aktivitas sebelumnya yang dimulai sejak 2006 melalui program PNPM dan Usaha Pengembangan Kecamatan (UPK).

Ia mengajak ibu-ibu rumah tangga di desanya untuk berkumpul, belajar, dan berinovasi mengolah hasil pertanian lokal, khususnya ubi jalar.

Dengan iuran Rp5.000 per bulan dan simpanan pokok Rp20.000, kelompok ini memulai produksi makanan kecil berbahan dasar ubi jalar.

Meski sering kali hasil percobaan tidak sesuai harapan, semangat para anggotanya tak pernah luntur.

Hayanah selalu menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga cara untuk menuntut ilmu dan memperbaiki kehidupan keluarga.

Tumbuh Menjadi Gerakan Ekonomi Perempuan

BACA JUGA:BRI Rayakan Hardiknas Lewat Program 'Ini Sekolahku', Dorong Pemerataan Kualitas Pendidikan Nasional

BACA JUGA:BRI Fokus pada Fundamental Kinerja, Siapkan Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Global

Seiring waktu, jumlah anggota KWT Sri Mandiri bertambah pesat, dari hanya 20 orang menjadi lebih dari 100 perempuan.

Tak hanya di dapur produksi, para anggotanya juga mulai aktif dalam pemasaran dan pengemasan produk.

Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah memasarkan hasil olahan mereka.

Namun, berkat ketekunan dan kerja sama yang solid, titik balik pun datang.

KWT Sri Mandiri mulai menjalin kerja sama dengan ritel modern dan kini produk mereka telah hadir di lebih dari 1.400 gerai minimarket, menjangkau wilayah Cirebon hingga Brebes.

Tak berhenti di situ, produk KWT juga menembus pasar oleh-oleh dan pelanggan setia di luar daerah.

BACA JUGA:BRI Perkuat Peran dalam Pemberdayaan Warga Binaan Lewat Dukungan di IPPA Fest 2025

Kategori :