Membangun Kemandirian dan Percaya Diri Perempuan Desa
Dampak dari kegiatan KWT Sri Mandiri bukan hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga secara sosial.
Banyak perempuan yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan kini menjadi kontributor aktif dalam ekonomi rumah tangga. Mereka belajar berorganisasi, mengelola keuangan, hingga memasarkan produk.
“Saya ingin perempuan desa tahu bahwa mereka juga bisa mandiri dan sukses.
Jangan takut memulai, jangan minder. Kalau niat kita bekerja adalah ibadah dan demi keluarga, maka rezeki akan mengikuti,” kata Hayanah penuh keyakinan.
BACA JUGA:Super App BRImo Jadi Primadona, 40 Juta Pengguna Percayakan Transaksi Rp1.599 Triliun
BACA JUGA:Serius Pangan Nusantara: UMKM Kopi yang Menembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI
Hayanah berharap semakin banyak perempuan yang berani melangkah ke dunia usaha. Baginya, kesuksesan bukan hanya soal uang, tetapi juga keberanian untuk berubah dan berbagi ilmu.
Inspirasi yang Mengakar dari Desa
Kisah Hayanah dan KWT Sri Mandiri menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa bermula dari langkah kecil.
Dengan semangat gotong royong, pendampingan yang tepat, dan keberanian untuk mencoba, perempuan desa mampu menciptakan gerakan ekonomi yang berdampak luas.
Dari kaki Gunung Ciremai, Hayanah dan KWT Sri Mandiri telah menorehkan kisah yang menginspirasi banyak orang.
Bukan hanya soal keberhasilan mengolah ubi jalar menjadi produk unggulan, tetapi juga tentang bagaimana satu tekad bisa mengubah nasib puluhan, bahkan ratusan perempuan desa menjadi lebih baik dan berdaya.