Wuling merancang New Air ev agar menempuh 200–300 kilometer sekali isi daya—angka yang menggoda bagi para komuter.
Namun, penumpukan kotoran di velg menambah bobot tak perlu dan meningkatkan rolling resistance ban.
Dalam jangka panjang, tambahan beban sekecil apa pun memaksa motor listrik bekerja lebih keras dan menyedot energi baterai lebih cepat.
Hasilnya, jarak tempuh ideal yang tercantum di brosur perlahan menyusut.
BACA JUGA:Honda Cross Cub 110: Motor Bebek Klasik Rasa Petualang dengan Harga Rp 41 Jutaan
“Bukan cuma soal berat,” terang engineer Wuling, Siti Rahmawati, “kotoran yang menempel tak rata memicu ketidakseimbangan roda dan memengaruhi kalibrasi sistem regeneratif braking.
Dengan velg bersih, putaran roda lebih mulus, hambatan berkurang, dan tiap volt baterai tersalurkan maksimal.
Umur Panjang Velg & Ban
Kotoran abrasif—pasir, kerikil halus, serbuk rem—bisa bertindak seperti amplas mikro yang mengikis lapisan pelindung velg sekaligus sidewall ban.
Jika dibiarkan, gesekan konstan mempercepat keausan dan menimbulkan out-of-round pada roda.
BACA JUGA:Waspadai Efek Bensin Kotor: Ancaman Tersembunyi Bagi Mesin Kendaraan dan Cara Cerdas Menghindarinya
BACA JUGA:Suzuki Fronx Siap Ramaikan Pasar Small SUV di Indonesia, Hadirkan Dua Pilihan Mesin Sekaligus
Kondisi tersebut memicu getaran setir dan memperpendek usia pakai bearing serta suspensi.
Perawatan rutin bukan sekadar membilas; semprot velg, sikat sela-sela lubang, bilas ulang, lalu keringkan agar tidak tersisa noda air.
Ritme sederhana ini memberi kesempatan deteksi dini—misalnya retakan halus atau paku kecil tertancap di ban—sebelum berubah menjadi kerusakan mahal.