Dengan meningkatnya tren wisata minat khusus, tempat seperti ini berpeluang menjadi rujukan nasional, khususnya bagi wisatawan domestik yang mulai mencari pengalaman berbeda dari sekadar mall dan pusat belanja.
Wisata dengan pendekatan kultural dan alam seperti ini terbukti meningkatkan kualitas perjalanan secara emosional dan intelektual.
Respons Positif dari Pengunjung
Beberapa pengunjung yang sempat diwawancarai menyampaikan kesan positif terhadap lokasi dan suasana.
“Saya datang ke sini untuk cari inspirasi nulis. Suasananya tenang banget, nggak kayak kafe biasa yang bising.
Apalagi pemandangannya bisa bikin tenang,” ujar Yuni, seorang mahasiswa dari Universitas Sriwijaya.
Sementara itu, pengunjung lain menyebut bahwa tempat ini membuat mereka merasa lebih dekat dengan alam dan sejarah.
BACA JUGA:Ramah Kantong Nih! Tapi Tetap Estetik: Harga Murah Tapi Instagramable, Cek Sekarang!
Antusiasme tersebut juga tercermin dari banyaknya unggahan foto di Instagram dan TikTok yang menampilkan spot-spot unik kafe dan area sekitar Bukit Siguntang.
Beberapa konten bahkan telah mendapatkan ribuan likes hanya dalam beberapa hari.
Tantangan: Akses dan Konservasi Lingkungan
Meski memiliki potensi besar, kawasan ini juga menghadapi tantangan.
Salah satunya adalah akses jalan yang masih belum sepenuhnya memadai untuk kendaraan besar.
Belum lagi tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan area, terutama jika jumlah pengunjung terus meningkat tanpa pengelolaan yang baik.
Diperlukan kolaborasi antara pengusaha lokal, Dinas Pariwisata, serta komunitas pecinta sejarah dan lingkungan untuk merumuskan strategi pengembangan yang berkelanjutan.