Stimulasi kognitif minim. Posisi pasif—misalnya menonton TV tanpa berpikir kritis—tidak “menantang” sinaps saraf sehingga plastisitas otak merosot.
Realitas di Indonesia: “Budaya Mager” di Kantor & Ruang Kelas
Data Riskesdas Kemenkes 2023 mencatat rata-rata pekerja kantoran di Indonesia duduk 9–10 jam per hari.
BACA JUGA:Karbohidrat Berkualitas Tinggi: 'Rahasia' Awet Muda Menurut Riset Terbaru
Tren kerja jarak jauh pasca-pandemi bahkan menambah durasi karena rapat virtual silih berganti.
Pada siswa sekolah, pembelajaran digital memperpanjang screen time sambil duduk.
Bila pola ini dibiarkan, prevalensi demensia—yang diperkirakan mencapai 2 juta kasus pada 2030—bisa melonjak lebih cepat.
Pakem “2-20” dari Ahli Gerak
Fisiolog olahraga merekomendasikan aturan sederhana: setiap 20 menit duduk, sisipkan 2 menit berdiri atau berjalan ringan.
Gerakan sependek peregangan, naik turun tangga, atau mengambil air minum sudah cukup memulihkan aliran darah otak dan menekan biomarker peradangan. Pastikan juga postur tegak—bukan membungkuk—untuk menjaga suplai oksigen.
BACA JUGA:Tidur Berkualitas, Kunci Anak Tumbuh Cerdas dan Stabil secara Emosional
BACA JUGA:Makan Telur Setiap Hari: Superfood Murah yang Bikin Sehat dari Kepala hingga Ujung Kaki
Teknologi Sebagai Solusi
Jam tangan cerdas kini dilengkapi pengingat “stand up”.
Aplikasi produktivitas seperti “Pomodoro desktop” otomatis memaksa layar terkunci agar pengguna bangun sejenak.