Bagi investor, prospek capital gain tetap menjadi magnet utama.
Kenaikan permintaan hunian berteknologi di lokasi wisata diyakini akan mendorong harga tanah.
BACA JUGA:Cerdas Maksimalkan Lahan Sempit: Rumah 6×8 Meter 2 Kamar Ini Tampil Elegan dan Lega
Data Knight Frank menunjukkan properti residensial premium di Bali tumbuh rata-rata 8 % per tahun pascapandemi, lebih tinggi dari Jakarta.
Dengan iming-iming pengelolaan sewa melalui aplikasi dan tingkat okupansi tinggi, banyak pembeli mancanegara melihat unit pintar sebagai aset ganda—tempat liburan sekaligus penghasil passive income.
Meski demikian, adopsi teknologi tidak serta-merta bebas tantangan.
Infrastruktur listrik andal, layanan purnajual perangkat IoT, dan literasi digital penghuni menjadi pekerjaan rumah.
NPG Indonesia menggandeng penyedia sistem pintar asal Jerman dan menawarkan pelatihan pengguna sebelum serah terima unit.
BACA JUGA:Inspirasi Hunian Nyaman: Desain Rumah 6×8 Kamar 2 Simple Minimalis, Solusi Ideal untuk Keluarga Muda
BACA JUGA:Hunian Ramah Lingkungan, Primadona Baru di Tahun 2025
“Kami tidak ingin saklar pintar dibiarkan mati karena orang bingung mengoperasikannya,” kelakar Obolentsev.
Saat ini pembangunan fase pertama Ecoverse telah mencapai 40 % dan dijadwalkan rampung kuartal IV 2026.
Harga prapenjualan dibuka mulai Rp 4,2 miliar untuk apartemen satu kamar tidur dan Rp 8,9 miliar untuk townhouse tiga kamar.
Paket tersebut sudah termasuk langganan maintenance sistem smart-home selama dua tahun.
Industri meyakini proyek seperti Ecoverse hanyalah permulaan.