BACA JUGA:Ngopi dengan Nuansa Sejarah Yuk! Inilah Potensi Wisata dan Ketenangan di Kawasan Bukit Siguntang!
Playlist yang Disusun Khusus: Lebih dari Sekadar Spotify
Menariknya, coffee shop ini tidak hanya mengandalkan playlist dari platform musik digital seperti Spotify atau Apple Music secara default.
Tim manajemen bahkan membuat playlist mereka sendiri berdasarkan riset suasana yang ingin dibangun.
Beberapa playlist diberi nama unik seperti “Sunlight Over Cappuccino” atau “Rainy Day Espresso,” yang masing-masing mengusung mood spesifik.
"Musik adalah bagian dari pengalaman menyeluruh.
Saat pengunjung duduk dan mendengarkan, mereka harus merasa disambut secara emosional, bukan hanya lewat aroma kopi," kata pemilik coffee shop tersebut.
Ia juga menyebutkan bahwa playlist disusun oleh kurator musik freelance yang memahami selera pasar anak muda urban.
BACA JUGA:Cek Yuk! Coffee Shop Baru di Bukit Palembang: Rekomendasi Cozy untuk Anak Muda dan Pekerja Digital!
BACA JUGA:Hutan Wisata Punti Kayu: Alternatif Liburan Keluarga di Tengah Kota Palembang
Efek Psikologis Musik Terhadap Pengunjung
Tidak sedikit pelanggan yang secara tidak sadar kembali datang karena suasana musik yang membuat mereka merasa nyaman.
Penelitian pun menunjukkan bahwa musik lo-fi dengan ketukan lambat dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan fokus.
Itulah sebabnya banyak pelajar dan freelancer yang memilih coffee shop ini sebagai "kantor kedua."
Salah satu pelanggan tetap, Dinda (25), mengaku sering datang hanya untuk membaca buku sambil menikmati musik yang menurutnya sangat menenangkan.
“Kadang aku nggak minum kopi, cuma duduk, buka laptop, dan nyalain noise-canceling sambil nikmatin playlist dari tempat ini.