Palestina bermain taktis dan bertahan dengan baik, tetapi keberuntungan tidak memihak mereka di penghujung laga.
Gol penalti dramatis yang dicetak Issam Al Sabhi di menit ke-90+7 menjadi pukulan telak bagi Palestina.
Penalti tersebut diberikan setelah tinjauan VAR yang menunjukkan pelanggaran di kotak terlarang.
Meskipun sempat diprotes oleh para pemain Palestina, keputusan wasit tak berubah.
Al Sabhi menjalankan tugasnya dengan sempurna, menempatkan bola ke sisi yang tak terjangkau kiper.
Gol ini memastikan kemenangan Oman dan sekaligus mengubur impian Palestina.
Hasil akhir dari pertandingan ini membuat Oman naik ke posisi dua klasemen akhir Grup B dengan koleksi poin yang cukup untuk menyegel tiket lolos.
Palestina, yang sebelumnya tampil disiplin dengan beberapa kemenangan penting, harus puas berada di posisi ketiga dan tersingkir.
Pelatih Palestina, Noureddine Ould Ali, menyampaikan kekecewaannya usai pertandingan.
“Kami sudah memberikan segalanya di lapangan.
Para pemain bermain dengan hati, tapi sepak bola kadang kejam.
Satu momen di akhir mengubah segalanya,” ujarnya dalam konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa timnya akan mengambil pelajaran dari turnamen ini dan berharap bisa kembali lebih kuat di kompetisi mendatang.
BACA JUGA:Waduh! Imbas Insiden Laga Sebelumnya: Bisakah Suporter Tetap Maksimal Dukung Timnas Kontra China?