Desain rumah minimalis sering kali mengandalkan kesederhanaan bentuk, garis bersih, dan penggunaan material alami.
Dalam konteks ini, pagar gabion masuk sebagai pilihan yang menguatkan karakter rumah.
BACA JUGA:Cluster Navara: Hunian Ramah Keluarga yang Menjawab Kebutuhan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
Kombinasi struktur logam yang kokoh dan batu alam yang organik sangat sejalan dengan prinsip minimalis—yakni estetika dalam kesederhanaan.
Bagi pemilik rumah tipe 36 hingga 90 yang ingin tampil beda, pagar gabion bisa menjadi elemen pembeda yang mencuri perhatian.
Bahkan dengan ukuran tinggi dan lebar yang tidak terlalu besar, pagar ini tetap dapat memberikan kesan kuat dan elegan.
Pemasangan dan Kustomisasi
Proses pemasangan pagar gabion terbilang cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian.
BACA JUGA:Hunian Pintar Kian Diminati Milenial: Ecoverse Nyanyikan Masa Depan Properti Bali
BACA JUGA:Dapur Lama Jadi Estetik Tanpa Renovasi Besar, Ini Rahasianya!
Biasanya, pagar ini dibuat dengan cara menyusun kawat logam galvanis dalam bentuk kotak, kemudian diisi batu alam secara manual untuk memastikan kestabilan dan tampilan yang rapi.
Yang menarik, pagar ini bisa dikustomisasi dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Anda bisa memilih tinggi pagar sesuai kebutuhan privasi, atau bahkan hanya menggunakan gabion sebagai elemen dekoratif tambahan di samping pagar beton atau kayu.
Beberapa orang bahkan memadukan pagar gabion dengan elemen lain seperti kayu, kaca buram, atau tanaman vertical garden untuk menciptakan tampilan yang benar-benar unik dan personal.
Ramah Lingkungan dan Ekonomis