Dampaknya sangat nyata—meningkatkan daya beli masyarakat desa, membuka lapangan pekerjaan baru, dan mempercepat perputaran ekonomi di daerah.
“Ke depan, kami yakin AgenBRILink bukan hanya menjadi sarana inklusi keuangan, tetapi juga motor penggerak ekonomi desa,” tambah Hendy.
Menurutnya, keberadaan AgenBRILink mampu mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat sekaligus memperkuat basis ekonomi kerakyatan.
BACA JUGA:Libur Idul Adha 2025 Tetap Aman, BRI Hadirkan Weekend Banking & Layanan Digital 24 Jam
Mengatasi Tantangan Geografis dengan Teknologi dan Kolaborasi
Salah satu tantangan terbesar dalam inklusi keuangan di Indonesia adalah kondisi geografis yang kompleks—dengan ribuan pulau dan medan yang sulit dijangkau.
Namun, BRI menjawab tantangan ini dengan membangun ekosistem layanan yang adaptif, mengombinasikan dukungan teknologi digital dengan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai agen.
Di wilayah-wilayah terpencil yang belum terjangkau kantor cabang bank, AgenBRILink hadir sebagai “perpanjangan tangan” layanan BRI.
Masyarakat tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk menabung, mengambil uang, atau membayar tagihan. Semua bisa dilakukan di lingkungan mereka sendiri—cepat, mudah, dan aman.
Komitmen Berkelanjutan untuk Masa Depan
BACA JUGA:BRI Perkuat Aksi Nyata Daur Ulang dan Reduksi Emisi, Dukung Gerakan Global Akhiri Polusi Plastik
BACA JUGA:Grow & Green, BRI Tanam Aksi dan Harapan untuk Bumi yang Lebih Lestari
Langkah BRI dalam memperkuat jaringan AgenBRILink merupakan wujud nyata komitmen terhadap misi pembangunan ekonomi inklusif.
Tidak hanya sekadar ekspansi jumlah agen, BRI juga menyiapkan berbagai pelatihan dan pendampingan agar para agen mampu menjalankan tugasnya secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab.
Dengan strategi yang matang dan eksekusi yang konsisten, BRI optimistis AgenBRILink akan terus tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan besar dalam ekosistem keuangan nasional.