Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Dorong Terwujudnya Desa Wisata Sebagai Destinasi Unggulan Daerah

Rabu 02-07-2025,16:28 WIB
Reporter : hellen
Editor : hendri

Sejak pertama kali diluncurkan pada awal tahun 2020 hingga 30 April 2025, Program Desa BRILiaN telah menjangkau sebanyak 4.327 desa.

Angka ini menunjukkan antusiasme dan komitmen tinggi dari masyarakat desa untuk terus maju dan berkembang melalui dukungan yang diberikan BRI.

Namun demikian, Candra juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi desa wisata di Indonesia.

Di antaranya adalah belum optimalnya peningkatan pendapatan masyarakat sekitar destinasi wisata, keterbatasan dalam pengemasan produk wisata yang inovatif dan menarik, serta minimnya kemampuan dalam merancang paket wisata yang memiliki daya tarik pasar.

BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Ini Bisa Ekspor dan Jadi Pemasok Coffee Shop di 5 Negara

BACA JUGA:Jangkau 67 Ribu Desa, AgenBRILink Perkuat Inklusi Keuangan Nasional

Selain itu, desa wisata juga masih mengalami kendala dalam menjalin kerja sama dan membangun jejaring dengan komunitas budaya atau mitra usaha lainnya untuk memasarkan produk mereka.

Sebagai respon konkret atas berbagai tantangan tersebut, dalam program kick-off ini BRI menghadirkan serangkaian pelatihan yang komprehensif.

Pelatihan ini mencakup pengembangan kompetensi lunak (soft skills) dan kompetensi teknis (hard skills), pendampingan intensif, hingga pelatihan pembuatan dan onboarding paket wisata ke platform digital.

BACA JUGA:BRI Konsisten Salurkan FLPP, Dukung Akses Hunian Terjangkau bagi Masyarakat

BACA JUGA:Lewat Dukungan BRI, Casa Grata Buktikan Camilan UMKM Bisa Mendunia

Salah satu mitra yang digandeng BRI dalam pelatihan ini adalah Atourin, platform digital yang mendukung promosi dan pemasaran produk wisata lokal.

Melalui pelatihan ini, diharapkan aparatur desa dan masyarakat dapat lebih memahami potensi pariwisata di wilayah mereka.

Selain itu, desa juga akan dibekali kemampuan untuk menciptakan paket wisata yang sesuai dengan karakter dan potensi lokal, serta didorong untuk menjalin kolaborasi dengan pihak ketiga demi perluasan akses pasar.

Proses ini juga diarahkan agar menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Dorong Sektor Produksi Bergeliat, BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun kepada 8,3 Juta Debitur UMKM

BACA JUGA:Kembali Cetak Prestasi, BRI Jadi Institusi Keuangan No.1 di Indonesia, Daftar Fortune Southeast Asia 500

“Desa wisata yang dibina melalui program ini diharapkan bukan hanya menjadi destinasi yang menarik secara visual dan budaya, tetapi juga mampu menumbuhkan wirausaha lokal, memperkuat kelembagaan desa, dan menciptakan ekonomi desa yang berdaya tahan,” tambah Candra.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga menyambut baik inisiatif BRI ini.

Dalam sambutannya, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Ika Kusuma Permana Sari menyampaikan bahwa program Desa BRILiaN sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Program ini menjadi jembatan penting dalam memperluas jejaring dan penguatan kapasitas desa wisata.

Kategori :

Terpopuler