Program ini menghadirkan permainan berbasis tantangan literasi, di mana siswa diajak bermain sambil belajar.
Permainan disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca masing-masing siswa, sehingga semua anak bisa ikut serta.
BACA JUGA:QRIS BRI Permudah Pegawai Pemkot Prabumulih Belanja di Kantin Bude Lantai 9
BACA JUGA:Setiap Pakai QRIS BRI, Transaksi dan Laporan Bisa Langsung Diterima, Permudah Konsumen
Pendekatan ini bukan hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga membangun kebiasaan berpikir kritis, analitis, serta kreatif sejak dini.
Hendy berharap kegiatan ini dapat menjadi model yang bisa direplikasi di wilayah lain.
“Semoga kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa dan guru, sehingga nantinya bisa menjadi inspirasi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas di daerah-daerah lain,” tambahnya.
Sambutan Hangat dari Sekolah
Kepala SDN 1 Malaka, Laili Muniroh, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran program ini.
BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
BACA JUGA:Menggebrak Pasar Digital: Manfaat QRIS BRI untuk Warung di Empat Lawang
Menurutnya, kondisi sekolah yang terbatas dalam hal akses buku, bahan bacaan, dan fasilitas pendidikan membuat kemampuan literasi siswa relatif rendah dibandingkan dengan anak-anak di perkotaan.
“Program ini sangat relevan.
Bukan hanya soal membaca huruf, tapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi.
Anak-anak kami jadi lebih terbiasa berpikir analitis dan kreatif, yang merupakan modal penting untuk melanjutkan pendidikan,” jelas Laili.
Ia menambahkan, literasi yang kuat akan membuka jendela dunia bagi siswa.